Mahasiswa Turun Tanam Padi, Lahan HPS Jejangkit Ditaburi Pupuk Kompos

0

MAHASISWA Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), ikut bagian menanam bibit padi di Hari Pangan Sedunia (HPS) di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Batola, Sabtu (18/8/2018).

KALI ini, mahasiswa ilmu komunikasi yang tergabung kelompok 5 melaksanakan kuliah kerjanyata (KKN) di Desa Jejangkit Barat, terjun langsung di tempat penanaman bibit padi untuk keperluan HPS.

Mereka berbaur bersama dan warga sekitar, untuk mendukung suksesnya HPS yang akan dilaksanakan pada Oktober 2018 ini.

“Senang bisa terjun langsung bersama teman-teman untuk menanam bibit padi di sawah. Untuk menyukseskan HPS,” ucap Ketua Kelompok 5 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Ilmu Komunikasi FISIP ULM,  Muhammad Murjani kepada jejakrekam.com, Sabtu (18/8/2018).

Masih menurut Murjani, yang juga mahasiswa prodi ilmu komunikasi angkatan 2015, menanam bibit padi di sawah baru pertama kalinya. Ia pun mengaku menanamnya perlu hati-hati, agar bibit padi bisa tumbuh subur. Nantinya, menghasilkan beras yang baik.

“Awalnya ragu untuk menanam bibit padi, karena belum mahir. Setelah diajari panitia HPS, saya bisa menanam bibit padinya,” ujar aktivis Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP ULM ini.

Salah satu warga Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit Kabupaten Barito Kuala, Batola, Mulyadi mengatakan kegiatan yang dilaksanakan pada hari itu menebar pupuk kompos di lahan satu hektare. Mereka mengerjakannya selama dua hari dengan dibantu tujuh warga lainnya.

“Menabur pupuk sebanyak satu hektare membutuhkan waktu sekitar dua hari. Pupuknya ditabur di lahan yang sudah ditanami padi,” ucap Mulyadi. Ia bersama rekannya mengenakan topi purun sedang melakukan penaburan pupuk di lahan yang nantinya dijadikan HPS.

Menurut Mulyadi, untuk penaburan pupuk di lahan satu hektare ini, menghabiskan pupuk diperkirakan sebanyak 100 karung. Selain, mengerjakan penaburan pupuk di lahan HPS, juga mengerjakan penabukan tanah.

“Kadang kadang menyemprot dan menggaruk (pengerokan) tanah. Sedangkan penyemprotan hama di tanaman padi ini, dilakukan setelah selesai ditaburi pupuk,”  ucap pria kelahiran tahun 1984.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.