Siaran Televisi Masih Kejar Rating, Perilaku Penonton Terus Dinamis

0

KUALITAS siaran televisi nasional dan lokal terus dinilai. Melalui hasil survei dalam periode 2018, skor terendah dalam versi pandangan penonton adalah infotaiment. Sedangkan, satu sisi, lembaga penyiaran masih mengutamakan rating.

KETUA Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengungkapkan fakta dari hasil survei dalam focus group discussion (FGD) panel ahli di Banjarmasin, Selasa (14/8/2018).

Menurut Yuliandre Darwis, dari survei indeks kualitas siaran televisi bisa jadi pijakan bagi lembaga penyiaraan untuk terus membenahi diri. “Dari survei ini bisa membaca perilaku penonton televisi yang ada di tanah air,” ucapnya.

Ia menekankan dari hasil survei ini, lembaga penyiaran tetap terus menjaga koridor fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sekaligus perekat sosial.

“Jadi, ketika program yang disajikan itu berkualitas tentu akan mudah mendapat iklan sebagai pemasukan lembaga penyiaran,” kata dosen ilmu komunikasi Universitas Andalas, Sumatera Barat ini.

Diakui Yuliandre, survei indeks merupakan program unggulan KPI untuk menyajikan data, yang menilai kualitas siaran yang ada di televisi. Mantan Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) menyebut selama ini stasiun televisi masih mengandalkan rating dalam menyusun program siaran, bukan lagi bicara konten siara yang berkualitas.

Hasil survei indeks kualitas siaran televisi juga dipapar dalam diskusi terfokus yang diikuti Dekan FISIP Universitas Lambung Mangkurat, Prof Dr Asmu’i, serta Sekjen KPI Pusat, Maruli Matondang dan elemen lainnya.

Masih menurut Yuliandre, hasil survei indeks ini telah memasuki tahun keempat dalam mengukur data perilau penonton di 12 kota di Indonesia, termasuk di Banjarmasin.

“Sekali lagi, hasil survei yang diekspose dari berbagai kalangan, termasuk lembaga penyiaran demi mendorong program-program siaran yang dihasilkan berkualitas sesuai standar KPI,” tegas peraih doktor Universitas Teknologi Mara, Selangor, Malaysia ini.

Menurut dia, dari hasil survei ini terlihat ada sejumlah program siaran televisi yang perlu terus dibenahi, terutama dari sisi kualitasnya. “Seperti infotaiment masih mendapat skor rendah di bawah standar dalam setiap hasil survei,” pungkas Yuliandre.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.