Diprotes Pegiat Sejarah, Papan Nama Jalan Hasan Basri Kayutangi Langsung Diganti

0

SEMPAT kontroversi, pemasangan papan nama Jalan Brigjen H Hasan Basri-namun versi dokumen sejarah ditulis lengkap dengan Hassan Basry- berada di kawasan Bundaran Kayutangi, memicu komentar beragam dari para warganet. Terutama, para pegiat sejarah Kalimantan Selatan.

POSTINGAN Ersa Fahriyanur di akun facebook (FB) pada 12 Agustus 2018 mengabarkan soal kesalahan pelabelan nama jalan hampir sepanjang 4 kilometer dari arah Jembatan Alalak Kayutangi hingga Jembatan Pangeran. Dalam dokumen sejarah, nama sang pahlawan nasional ditulis dengan Hassan Basry sebagai Komandan Resimen Infanteri 21/Komandan Territorial VI Kalsel serta Panglima Daerah Militer X Lambung Mangkurat.

Ersa Fahriyanur pun mengajak para pegiat sejarah, termasuk empunya proyek Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin untuk kembali membaca dokumen sejarah. Menurut Ersa, nama resmi sang pejuang era revolusi kemerdekaan RI itu adalah Hassan Basry, seperti yang kini diabadikan menjadi nama rumah sakit milik Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS) di Kandangan.

“Seandainya yang dimaksud adalah Ketua MUI Pusat, seharusnya KH Hasan Basri. Namun, rasanya nama jalan di kawasan Kayutangi itu sejak dulu adalah Brigjen H Hassan Basry,” ucapnya.

Protes Ersa Fahriyanur ini pun mengundang beragam komentar. Hingga warganet meminta agar Walikota Ibnu Sina segera bertindak dengan segera mencabut plang nama yang salah tersebut. Sebab, awalnya dipasang tertulis nama Jalan Hasan Baseri.

Sebagai bukti, penulis buku sejarah Aliman Syahrani juga memposting kartu tanda anggota TNI Angkatan Laut Republik Indonesia atas nama Hassan Basry dengan pangkat Letnan Kolonel, Jabatan Panglima Divisi IV ALRI. Kartu ini dikeluarkan pada 2 September 1949, yang ditandatangani Kepala Staf APRI Letnan Kolonel KS Bratamenggala.

Atas reaksi para pencinta dan pegiat sejarah, pada Selasa (14/8/2018) dicabut, hingga diganti dengan yang baru dengan tulisan Jl. Brig.Jend Hasan Basri dalam bingkai ala Rumah Banjar tipe Bubungan Tinggi.

Dikonfirmasi jejakrekam.com, Rabu (15/8/2018), Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin Ichwan Noor Chalik melalui Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), Slamet Bedjo mengakui kesalahan dalam pelabelan nama jalan di kawasan Kayutangi tersebut.

“Memang, ada kesalahan dalam penulisan. Kesalahan ini dari staf yang selanjutnya dikirim ke pelaksana proyek papan nama jalan. Akibat tergesa-gesa, akhirnya pihak pelaksana memasang tanpa kembali berkonsultasi kepada kami,” kilah Slamet Bedjo.

Begitu mengetahui adanya kesalahan, termasuk protes dari warganet, Slamet Bedjo mengungkapkan langsung ditindaklanjuti dengan mencabut plang nama yang ada. “Kami juga kaget dengan kesalahan nama ini. Pada hari itu, kami perintahkan pelaksana untuk segera menggantinya,” kata Slamet Bedjo lagi.

Ia mengungkapkan proyek papan nama jalan ini memang swakelola dan kemudian dilelang serta dimenangkan penyedia jasa. “Untuk proyek papan nama jalan termasuk dalam anggaran program pemeliharaan rambu. Tidak tersendiri atau khusus,” ucap Slamet Bedjo.

Menurut dia, kondisi papan nama jalan dan rambu lalu lintas yang ada di Banjarmasin kebanyakan telah dirusak, sehingga perlu diganti dengan baru.  “Saat ini, masih dalam proses pengerjaan. Namun, berdasar perintah pimpinan didahulukan proyek papan nama jalan,” kata Slamet Bedjo.

Dalam kesempatan itu, Slamet Bedjo memohon maaf atas kesalahan tersebut. Kejadian tersebut ditegaskannya menjadi pembelajaran bagi pemangku kepentingan. “Makanya, kami minta pihak pelaksana agar terlebih dulu konsultasi dengan Dishub Banjarmasin atau setidaknya cek and ricek sebelum barang itu dipasang,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/08/15/diprotes-pegiat-sejarah-papan-nama-jalan-hasan-basri-kayutangi-langsung-diganti/,sejarah nama jalan
Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.