Jualan Semangka Keliling, Nursiti-Gufron Tetap Mandiri di Usia Senja

0

USIA senja yang menghalangi sejoli Nursiti dan Gufron. Di tengah kerasnya kehidupan Banjarmasin yang mulai hedonis dan nafsi-nafsi, pasangan suami istri yang kini berumur 70 tahun ke atas, terus berjuang mengais rezeki halal. Mengandalkan gerobak tua, Gufron dan Nursiti memilih berjualan semangka lokal asal Nagara, Hulu Sungai Selatan (HSS).

DENGAN tenaga yang tersisa, nenek dan kakek ini mendorong gerobak di tengih terik mentari yang makin meninggi. Mereka menyambangi para pembeli. Tinggal di Gang Almizan, Jalan Pangeran, Banjarmasin Utara, Gufron dan Nursiti tetap setia di sisa umurnya dengan berjualan buah-buahan lokal.

“Dengan berjualan ini, kami bertahan hidup. Kami tak ingin membebani anak dan cucu-cucu kami,” kata Gufron, bercerita kepada jejakrekam.com, Sabtu (11/8/2018).

Ia menyebut memiliki tiga orang anak, hingga cucu dan dua orang buyut. Kini, anak-anaknya telah berumah tangga dan hidup mandiri, terpisah dari Gufron dan Nursiti. “Kalau tidak berjualan, mana bisa punya duit. Kami tak mau menggantungkan hidup dengan anak cucu, apalagi orang lain,” kata Kai Gufron, sapaan akrab pedagang semangka keliling ini.

Apakah tiap hari ada buah yang laku? Denyam senyum nanar, Kai Gufron mengaku semua telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. “Terkadang laku, ya terkadang juga tidak. Semua sudah ada yang mengatur,” ucap Kai Gufron, mantap.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.