Hanya 30 Anggota DPRD Kalsel Jadi Incumbent, Sebagian Pilih DPR dan Turun Kasta

0

DARI 55 anggota DPRD Kalimantan Selatan edisi Pemilu 2014, ternyata hanya 30 orang yang memilih bertahan dan mencalonkan diri kembali di Pemilu 2019. Sedikitnya, ada 25 orang yang memilih tak mencalon, naik kasta ke DPR RI dan sebagian lagi rela turun gunung jadi calon anggota DPRD kabupaten dan kota.

UNTUK raihan kursi di Pemilu 2014, Partai Golkar menyabet kursi mayoritas dengan 13 kursi. Disusul PDIP dengan 8 kursi, 7 kursi milik PPP, dan 6 kursi direbut PKB, hingga masing-masing memiliki jatah pimpinan DPRD Kalsel.

Sisanya, 6 kursi Partai Gerindra, 4 kursi diduduki Partai Nasdem, 4 wakil rakyat asal Partai Demokrat, 4 kursi milik PKS, 2 kursi direbut Partai Hanura dan terakhir satu kursi jadi jatah PAN.

Dari total wakil rakyat Rumah Banjar periode 2014-2019 ini, ternyata hanya separuh yang memilih berlaga kembali di Pemilu 2019. Sisanya, ada memilih tak lagi mencalonkan diri dengan berbagai macam alasan.

Di antaranya, Riswandi dan Husaini Suni dari PKS yang tak lagi masuk dalam daftar bacaleg parpol reikarnasi Partai Keadilan itu. Begitupula, Nursiah dari FPDIP yang menjadi pengganti antar waktu (PAW) Hj Farida Supianti setahun menggantikan Hermansyah yang terpilih jadi Wakil Walikota Banjarmasin, juga dikabarkan tak mencalon lagi.

Sementara koleganya seperti Muhaimin, Wakil Ketua DPRD Kalsel asal PDIP memilih turun gunung mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Banjarmasin di daerah pemilihan Banjarmasin Selatan.

Menyusul langkah Muhaimin, ada HM Rian Jaya mengincar kursi DPRD Tapin, dan Heru Pribadi yang memilih turun kasta berubah kursi di DPRD Banjar lewat PKB. Begitupula, Soraya, wakil satu-satunya dari PAN juga ‘bermain’ di pemilihan anggota DPRD Banjar pada Pemilu 2019.

Sedangkan, Roni Fahmi Rais memilih hengkang dari Partai Nasdem menuju PDI Perjuangan. Sementara itu, Syafrudin H Maming diusung PDIP sebagai kandidat DPR RI di dapil Kalsel 2. Bersamaan itu, dari Golkar, ada Syarifah Santiansyah yang akrab disapa Andi Neni juga diusung sebagai bacaleg DPR RI bersama Bardiansyah di Pemilu 2010.

Ketua Bappilu PDIP Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri mengakui hanya ada 30 anggota DPRD Kalsel yang memilih bertahan mencalonkan diri di posisi serupa di Pemilu 2019.

“Sisanya, 25 orang ada yang memilih tak mencalonkan diri lagi. Sebagian naik kasta mengincar kursi DPR RI, dan lainnya memilih turun gunung merebut kursi DPRD kabupaten dan kota,” kata Rosehan Noor Bachri kepada jejakrekam.com, Jumat (10/8/2018).

Mantan Wagub Kalsel ini mengaku tetap bertahan dan mencalonkan diri kembali di Pemilu 2019 untuk kursi DPRD Kalsel, karena dorongan kuat dari para konstituennya, khususnya di dapil Kalsel 1 Banjarmasin. “Saya sudah lama membina konstituen yang ada. Inilah mengapa siap untuk memperjuangkan aspirasi mereka,” kata Rosehan.

Mengapa Anda tak bertarung di level bergengsi kursi DPR RI? Mantan Ketua DPW PKB Kalsel ini menegaskan hal itu karena merupakan perintah partai yang harus ditaati sebagai bentuk loyalitasnya. “Bagi saya, di mana saja bisa menjadi ladang pengabdian,” kata Rosehan.

Senada Rosehan, anggota DPRD Kalsel asal Partai Demokrat, Fikri mengatakan hampir seluruh koleganya memilih kembali mencalonkan diri di Pemilu 2019 untuk kursi dewan provinsi. “Dari empat anggota dewan yang ada, seluruhnya kembali maju di dapil masing-masing. Tidak ada yang memilih turun kasta atau mengincar kursi DPR RI,” kata mantan Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel ini.(jejakrekam)

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.