Bersinergi dengan Berbagai Pihak, ACT Bagikan 5000 Paket Beras

0

KONDISI pengungsi gempa Lombok semakin memprihatinkan. Listrik padam, persediaan air bersih berkurang, bantuan logistik dan makanan juga masih sulit untuk didapat. Data yang didapatkan Tim Emergency Response ACT di lapangan, masih ada desa yang terisolir dari sentuhan bantuan.

AKSI Cepat Tanggap (ACT) bersinergi dengan berbagai pihak telah mendirikan dapur umum bagi pengungsi. Sebanyak 5000 paket beras akan dibagikan secara bertahap kepada korban yang terdampak paling parah di daerah Lombok Utara. “Tahap pertama akan disalurkan kemungkinan pada Jumat (10/8),” ungkap Direktur Desa Wakaf, Global Wakaf – ACT Sri Eddy Kuncoro, Jumat (10/8).

Untuk pembagiannya, masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan beras seberat 5 kilogram. Beras yang diberikan ini berasal dari Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) ACT dari berbagai daerah. “Dalam fase emergency ini sumber beras dari tempat lain,” tambah Eddy.

Kabupaten Lombok Utara yang menjadi pusat gempa bermagnitudo 7,0 SR memiliki jumah korban meninggal dan pengungsi yang paling banyak. Menurut catatan milik TNI, korban meninggal akibat goncangan gempa di Lombok mencapai angka 350 orang lebih. Angka ini diperkirakan meningkat karena masih ada beberapa bangunan yang runtuh dan diduga menimpa beberapa orang.

Sedangkan jumlah pengungsi mencapai ratusan kepala keluarga membutuhkan bantuan. Mereka masih kekurangan selimut untuk menghalau dingin malam, hingga logistik dan makanan untuk bertahan hidup.

Suplai konsumsi kepada korban gempa Lombok akan terus diberikan selama masa tanggap darurat hingga pemulihan, yakni satu hingga dua pekan ke depan. Namun, ke depannya, beras yang akan diberikan akan diambil dari beras petani lokal. “Harapannya agar petani lokal dapat diberdayakan,” kata Eddy.

Beras lokal berasal dari persawahan di Lombok Utara dan Tengah. Padi yang dibeli dari petani lokal akan dibawa ke Lombok Tengah untuk dikupas kulitnya menggunakan huler (mesin pengupas kulit padi). Lombok Tengah menjadi tempat yang dipilih karena pasokan listrik masih mengalir di sana. “Padi dibeli dari Lombok Utara dan Tengah, tapi huler di Lombok Tengah karena masih ada listrik,” ungkap Eddy.

Dalam waktu dekat, Global Wakaf akan membangun Desa Wakaf di Lombok Utara sebagai lokasi terdampak paling parah dari gempa pada Ahad (5/8) lalu. “Insya Allah Agustus ini akan sudah mulai programnya,” kata Eddy.

Pemberdayaan masyarakat desa wakaf akan menyasar sektor pertanian dan peternakan. Untuk pertanian akan dijadikan salah satu Lumbung Pangan Masyarakat, sedangkan sektor peternakan akan dijadikan Lumbung Ternak Masyarakat di wilayah Lombok.

Sebagai tambahan, perlu diketahui beberapa daerah sudah menjadi sasaran desa wakaf yang dilakukan Global Wakaf. Wilayah tersebut di antaranya Merauke, Blora, dan Tasikmalaya. Program ini telah memberdayakan masyarakat pedesaan, dengan mengembangkan sektor pertanian dan peternakan yang memang ramai geliatnya di desa.(jejakrekam)

Penulis Tim
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.