Mahasiswa Bule Saja Peduli Sampah, Apalagi Kita yang Punya Kota

0

SAMPAH adalah musuh bersama. Terutama, sampah yang berserakan pada kawasan destinasi wisata di pusat Kota Banjarmasin, seperti kawasan Siring Piere Tendean dan Patung Bekantan, termasuk Siring Sudirman di tepian Sungai Martapura yang semestinya dijaga.

KEPRIHATINAN dengan zona unggulan yang masih kotor akibat ulah para pengunjung maupun pedagang yang membuang sampah sembarangan ini, membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin bergerak.

Mereka menggandeng mahasiswa asing yang tergabung dalam Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) ikut turun tangan dalam memerangi sampah.

Adanya sampah ini membuat keindahan alam di pusat kota yang mesti dijaga kini seperti tempat pembuangan sampah (TPS).

Melihat hal tersebut, mahasiswa yang berasal dari daratan Eropa dan Asia ini melakukan gerakan bersih-bersih sampah di kawasan Siring Piere Tendean. Mereka mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Jika kawasan yang tidak bersih membuat wisatawan malas untuk mengunjungi Banjarmasin.

“Banjarmasin berpotensi menjadi kota sungai yang dikunjungi para wisatawan internasional. Meski aksi tindakan kami sangat kecil. Tapi setidaknya saya bersama teman-teman sudah mencoba untuk berbuat,” ucap Gabrielle, salah satu mahasiswa asal Perancis kepada wartawan, Minggu (5/8/2018).

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kota Banjarmasin Mokhamad Khuzaimi berharap, bisa menanamkan kepada masyarakat, betapa pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan kota, terutama dikawasan wisata.

“Makanya, semua pihak dilibatkan, termasuk para mahasiswa asing, agar mendorong masyarakat lebih menjaga kebersihan destinasi wisata,” ucap Jimie, sapaan akrab pejabat berkumis ini.

Pun, pengunjung kawasan Siring Piere Tendean Samsul Rizal Mahisa mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, masyarakat di Banjarmasin bisa lebih peduli dengan sampah di sekitarnya.

“Kita lihat saja bule aja rela-relain datang dari luar negeri buat mungutin sampah di Banjarmasin. Masya, kita yang punya kota sendiri tidak peduli. Setidaknya kita merasa bertanggung jawab atas sampah kita sendiri,” ujar Samsul Rizal Mahisa.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.