Sebentar Lagi di Taman Kamboja Ada Air Mancur Menari Senilai Rp 6 Miliar

0

UNTUK mempermak wajah bekas pekuburan Nasrani di Jalan Anang Adenansi, Pemkot Banjarmasin cukup jor-joran mengeluarkan dana. Di atas lahan seluas 4,36 hektare eks pekuburan warisan kolonial Belanda bernama Nieuw Kerkhof itu usai digusur, telah berubah menjadi taman kota yang cukup representatif di jantung Kota Banjarmasin.

KINI, di eks penampungan sementara pedagang Pasar Sentra Antasari telah dibangun berbagai fasilitas umum.  Apalagi, posisi strategis Taman Kamboja yang berada di koridor Jalan Anang Adenansi selebar 9 meter dan sepanjang 500 meter, sudah disulap sejak APBD Banjarmasin tahun anggaran 2010  dengan biaya Rp 1,9 miliar era Walikota HA Yudhi Wahyuni menjadi sebuah taman rekreasi.

Cukupkah itu? Dalam APBD Banjarmasin 2013, proyek lanjutan Taman Kamboja juga digelar Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banjarmasin senilai Rp 439 juta lebih, termasuk pembangunan kolam di taman itu.

Berjeda hampir lima tahun, pada APBD Banjarmasin 2018 pun dialokasikan dua kegiatan proyek konsultan dan fisik untuk menghiasi Taman Kamboja dengan air mancur menari. Dananya cukup fantastis mencapai Rp 6 miliar yang ditangani Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, plus proyek konsultan pengawas senilai Rp 116 juta.

Berdasar data LPSE Banjarmasin, tercatat sudah ada 37 perusahaan yang menawar proyek pembangunan air mancur menari di Taman Kamboja. Hingga dari evaluasi, PT Carbek Nusantara yang diberi tanda bintang alias lulus kualifikasi dengan membandrol harga penawaran Rp 5,4 miliar.

“Memang saat ini, lelang proyek pembangunan air mancur menari tengah dalam proses. Sebentar lagi akan segera terealisasi,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Mukhyar kepada jejakrekam.com, Jumat (3/8/2018) malam.

Ia menjelaskan mengapa nilai proyek pembangunan air mancur menari itu cukup mahal, dikarenakan harga alat pemancar air. “Dengan nilai proyek segede Rp 6 miliar, tentu kami mengedepankan kualitas agar air mancur menari yang menjadi atraksi hiburan di Taman Kamboja itu lebih awet,” pungkas Mukhyar.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.