Foto : Andi Oktaviani
PIMPINAN redaksi media online jejakrekam.com, Didi G Sanusi, memenuhi surat pemanggilan Direktorat Reserse dn Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalsel, Senin (30/7/2018).
PEMANGGILAN tersebut berkaitan dengan permintaan klarifikasi pemberitaan pemilihan rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Usai memberikan klarifikasi sekitar tiga jam, Didi G Sanusi kepada kalangan jurnalis mengatakan, untuk di jejakrekam.com ada satu berita dan satu opini yang dimintai klarifikasi oleh penyidik.
Di mana, bebernya, pemberitaan tersebut sudah sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik, dan dengan narasumber yang jelas bukan fiktif.
“Alhamdulillah, kawan-kawan penyidik mengetahui adanya nota kesepahaman atau MoU antara Dewan Pers dan Polri. Dan, kita bersama-sama menghormati hal ini,” kata Koordinator Biro Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banjarmasin Cabang Balikpapan ini.
Diungkapkannya, media bukan sebagai pihak yang dilaporkan, tapi hanya sebatas pihak yang memberikan klarifikasi.”Memang ada personal yang dilaporkan dalam kasus ini. Media hanya dimintai klarifikasi. Untuk nama personalnya, itu ranahnya penyidik,” ucapnya.
Dalam kesempatan bertemu jajaran Ditreskrimsus Polda Kalsel, ia juga melampirkan pendapat ahli ers Dewan Pers dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Novi Abdi yang juga Ketua MPO AJI Cabang Balikpapan. “Semua pemberitaan kami yang terkait hal ini sudah sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Dalam pemberitaan kami juga tidak menyebutkan nama,” tuturnya.
Dalam pertemuan dengan kalangan Ditreskrimsus Polda Kalsel, ada 12 pertanyaan yang diajukan kepadanya, dan ada kuasa hukum dari Borneo Law Firm yang mendampinginya.
“Kita harus menghormati narasumber. Seharusnya, kalau keberatan opini dibalas dengan opini. Dan, saya tegaskan lagi, media yang dipanggil sebatas menyampaikan klarifikasi, bukan terlapor,” pungkasnya.(jejakrekam)