Bakal Disayembarakan, Pembangunan Mesjid dari Bambu Sudah Masuk Perencanaan

0

KEINGINAN untuk mempunyai masjid yang terbuat dari bambu bukan hanya wacana semata. Namun, hal itu sudah masuk perencanaan pembangunan Pemprov Kalsel. 

SEBELUM detail engineering design (DED) dibuat oleh konsultan atau pihak ketiga, terlebih dahulu melalui proses sayembara. Tahun ini, rencananya bentuk masjid disayembarakan. Sayembara desain pembangunan bukan hal baru bagi pemprov.

Sebelumnya, bentuk dari tugu pal nol yang akan dibangun juga atas hasil sayembara. “Hasil sayembara nanti dibawa kepada pimpinan untuk dinilai. Hasil sayembara itu akan dijadikan DED oleh konsultan,” jelas Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Roy Rizali Anwar belum lama tadi.

Pria yang aslinya menjabat Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel ini menambahkan, anggaran untuk pelaksanaan sayembara diusulkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP). “Sekitar Rp 50 juta yang kami usulkan untuk sayembara ini,” bebernya.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Nurul Fajar Desira menambahkan, masjid dari bambu nantinya akan ditempatkan di Desa Kiram, Kabupaten Banjar. Hal itu dikarenakan masjid bambu merepresentasikan bambu yang ada di hutan. Ditempatkan di Kiram karena masjid bambu nantinya tak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat muslim, namun juga untuk objek wisata.

Kiram sebutnya, kini menjadi salah satu destinasi pariwisata strategis pemerintah yang layak untuk diberi fasilitas masjid yang unik. Masjid itu nantinya akan menjadi fasilitas untuk objek wisata dan menjadi tempat ibadah bagi warga Desa Kiram, Mandiangin hingga Kahung.

Terkait Desa Kiram yang berpenduduk tidak padat, Nurul Fajar menepis minimnya jumlah penduduk di sana.  “Banyak warganya, ada sekitar 300 sampai 400 kepala keluarga, belum lagi ditambah dengan pengunjung Kiram, jadi pengunjung yang datang ke wisata atau warga setempat tak perlu lagi jauh-jauh untuk salat Jumat.

Masjid berbahan bambu ini dijanjikan akan menggunakan bahan bambu lokal yaitu dari Loksado. Dengan itu dalam pembangunan masjid tersebut juga menguntungkan bagi masyarakat lokal yang berprofesi sebagai pencari bambu.  “Mengenai detail teknis dan bahan masjid akan kita susun nanti,” ujarnya.

Terkait lokasi Desa Kiram yang juga menfasilitasi objek wisata Villa Paman Birin, Nurul Fajar mengatakan pihaknya belum menentukan lokasi pembangunan. Lokasi dan lahan nantinya akan ditetapkan melalui SK Gubernur.

Seperti diketahui saat ini objek wisata Kiram yang paling dikenal adalah villa Paman Birin. Bahkan di dalamnya juga sudah ada musala sendiri. Namun Fajar tidak mengiyakan pembangunan masjid nantinya adalah musala Villa Paman Birin yang ditingkatkan.  “Belum lahannya, nanti setelah SK nya keluar,” ucapnya.

Masjid yang terbuat dari bambu sudah ada beberapa yang dibangun di Indonesia. Contohnya, adalah di Cirebon Jawa Barat. Begitu pula, di luar negeri misalnya Malaysia juga sudah mempunyai masjid dengan arsitektur dari bambu.

Selain modelnya yang unik, masjid yang terbuat dari bambu dianggap memberikan rasa kesejukan bagi pengunjungnya. Pembuatan masjid berbahan bambu ini sendiri dikarenakan Kalsel dianggap sebagai provinsi penghasil bambu. Namun bangunan berbahan bambu masih minim di Kalsel.

Beberapa waktu lalu dalam pencanangannya, lokasi masjid berbahan bambu ini masih dirahasiakan oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor karena disebut menjadi kejutan bagi masyarakat Kalsel.(jejakrekam)

 

Penulis Sayyidil Ahmada
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.