Bersihkan Penghuni Kolong Jembatan Merdeka, Ibu dan Bayi Ini Terjaring Razia

0

USAI merazia para penghuni kolong Jembatan Antasari, kini giliran warga yang bermukim di Jembatan Merdeka digaruk Satpol PP Kota Banjarmasin, Jumat (20/7/2018). Komandan Peleton (Danton) I Satpol PP Kota Banjarmasin, Rizkan Wahyudi menegaskan aksi penertiban ini untuk membersihkan agar kawasan kolong jembatan tak dijadikan tempat tinggal.

DARI razia kali ini, ditemukan ibu dan bayi perempuan berumur tiga bulan di kolong Jembatan Merdeka. Sebelum menggelar aksi di lapangan, Satpol PP Banjarmasin terlebih dulu memantau dengan menggunakan klotok. Begitu melihat petugas, pasangan suami isteri ini mengancam akan melempar bayinya ke Sungai Martapura, apabila Satpol PP merapat ke Jembatan Merdeka.

“Bersyukur, saat diamankan pada hari tidak ada perlawanan. Razia berjalan lancar,” ucap Rizkan Wahyudi kepada wartawan, usai razia penghuni di bawah Jembatan Merdeka, Jumat (20/7/2018).

Ia menjelaskan Jembatan Merdeka termasuk zona wisata susur sungai, sehingga jika dibiarkan tetap kumuh akan bertolak belakang dengan kondisi bersih dan nyaman yang ingin diwujudkan Pemkot Banjarmasin. “Untuk ibu dan bayi beserta barang-barangnya telah kami serahkan ke Dinas Sosial Kota Banjarmasin. Jika bayi baru lahir itu tetap tinggal di bawah Jembatan Merdeka, tetapi sangat rawan bagi kesehatannya,” kata Rizkan.

Rizkan membeberkan, dari pengakuan ibu bayi benarma Wati asal Alalak Berangas, Kabupaten Barito Kuala. Wati bersama suaminya berasal dari Asam-Asam, Tanah Laut. Terdata, sudah dua bulan menetap sebagai penghuni di bawah Jembatan Merdeka.

Sementara itu, Wati mengaku tinggal bersama ibu dari suaminya di Asam-asam. Namun, karena sering terjadi bertengkar dengan suami dan mertuanya, terpaksa pindah ke Banjarmasin. Ia pun memilih menetap di bawah Jembatan Merdeka sebagai pilihan akhir tempat berlindung dari sinar matahari dan hujan.

“Jadi, sudah dua bulan saya menginap di bawah jembatan ini. Selama ini, suami saya menafkahi hidup dengan cara memancing dan menjadi pemulung,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.