5 Kali Proposal Ditolak, Nasib SD Islam Rahmatillah Bak Kerakap Tumbuh di Atas Batu

0

NASIB sekolah swasta bagai kerakap tumbuh di atas batu. Seperti inilah yang terlihat di SD Islam Rahmatillah, Jalan Kuin Utara RT 11 Nomor 320A, Kecamatan Banjarmasin Utara. Sekolah yang dulunya satu komplek dengan Pondok Pesantren Rahmatillah yang telah lama tutup tersebut. Jadilah, sekolah ini berdiri sebatang kara.

PADAHAL, sekolah ini telah masuk dalam data Sekolah Kita, website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dari data itu disebutkan SD Rahmatillah memiliki 7 guru, dengan jumlah siswa 42 laki-laki dan 38 perempuan untuk tahun ajaran 2017-2018.

Sekolah ini pun mempunyai 6 ruang kelas dengan kurikulum KTSP. Berdiri di atas lahan seluas 6,290 meter persegi, aktivitas belajar mengajar digelar pagi hingga siang hari selama 6 jam. Di bawah Yayasan Sultan Rahmatillah,  sekolah ini berdiri pada 1992, sayang kondisi 6 kelas yang ada semuanya rusak, hampir 10 tahun terakhir ini

“Kami pernah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, namun dialihkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel. Ya, terhitung sudah lima kali mengajukan proposal, namun tidak ada tanggapan,” ucap Kepala SD Rahmatillah Banjarmasin, Teguh Waluyo kepada jejakrekam.com, Sabtu (14/7/2018).

Waluyo pun menyebut gara-gara ditolak, karena tidak ada anggaran, terutama APBD Banjarmasin untuk sekolah swasta.  Selain kondisi sekolah yang sebagian rusak. Ternyata, meja dan kursi untuk siswa melaksanakan belajar di sekolah tidak bisa digunakan. Karena kondisinya sudah keropos.

Kondisi ini juga dikeluhkan Rahayu Hunafa Bakti. Ia termasuk dari 80 siswa yang menimba ilmu di SD Rahmatillah tersebut. “Ya, tidak nyaman lagi ruang kelas, begitu juga kursi dan meja,” ucap Rahayu.

Diberitahu kondisi sekolah swasta yang memprihatinkan tersebut, anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin, Sri Nurnaningsih menjanjikan akan segera membahasnya dengan koleganya di komisi yang membidangi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat itu.

“Memang, dalam pos APBD Banjarmasin belum tercantum dana bantuan untuk sekolah swasta. Namun, setidaknya, untuk mengantisipasi agar sekolah seperti SD Rahmatillah tak rusak berat, bahkan mengancam keselamatan jiwa siswa, sebaiknya Pemkot Banjarmasin bisa saja menyalurkan dana hibah,” ucap Sri Nurnaningsih.

Legislator Partai Demokrat ini mengakui masih ada dikotomi kebijakan anggaran antara sekolah negeri dan swasta di Banjarmasin. Hal ini berbeda dinilai Sri Nurnangsih, bagi sekolah swasta yang tergolong maju dan jadi sekolah favorit seperti SD dan SMP Sabilal Muhtadin, SDIT Ukhuwah, SD dan SMP Kanaan dan sebagainya.

“Bagaimana pun, peran sekolah swasta tak boleh dipandang sebelah mata. Untuk masalah SD Rahmatillah, nanti akan kami bicarakan di komisi. Jika diagendakan, bisa saja kami akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Totok Agus Daryanto, menanyakan soal proposal yang diajukan pihak sekolah itu,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.