Dewan Pengawas Minta Ongkos Sambungan Baru PDAM Bandarmasih Dipangkas Rp 700 Ribu

0

TERBITNYA kebijakan PDAM Bandarmasih dengan menaikkan ongkos bagi sambungan baru kepada golongan pelanggan sosial umum dan khusus yang nilai harga semula Rp 700 ribu menjadi Rp 1,5 juta berlaku per Juli 2018 ini sempat menjadi sorotan publik, termasuk Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel Lutfi Saifuddin Rais yang menudingnya tak pro rakyat miskin.

SEPERTI diwartakan sebelumnya, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengungkapkan, selama ini, biaya pasang baru mencapai Rp 1,5 juta yang separuhnya atau 50 persen disubsidi PDAM Bandarmasih, sehingga yang dibayar para pelanggan hanya Rp 700 ribu.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pengawas PDAM Ichwan Noor Chalik membenarkan bahwa pemberlakuan iuran harga pemasangan baru untuk pelanggan yang bersifat A1 dengan biaya pasangnya Rp 1, 5 juta. Hingga diturunkan kembali, melalui subsidi menjadi Rp 700 ribu.

Bagi Ichwan, karena cakupannya sudah mencapai 100 persen, maka biaya sambungan ini dikembalikan lagi menjadi Rp 1, 5 juta.

Namun, usai melakukan rapat pada Jumat (13/7/2018), Dewan Pengawas memutuskan dan meminta kepada Direksi PDAM Bandarmasih agar khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dikembalikan lagi seperti harga normal sebelumnya, yakni sebesar Rp 700 ribu.

“Ini khusus untuk MBR saja. Namun untuk perumahan baru, tidak ikut diberi subsidi. InsyaAllah, disetujui pihak Direksi PDAM bahwa untuk MBR kembali ke harga normal. ” ujar Ichwan Noor Chalik saat dihubungi jejakrekam.com melalui gawainya, Jumat (13/7/2018).

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin ini, berharap pada Senin (16/7/2018) sudah bisa diberlakukan kembali, teruntuk bagi masyarakat yang tergolong tidak mampu.

Mantan Kepala Satpol PP Banjarmasin ini menyatakan bahwa tidak ada kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan. “Cuma karena isunya itu seolah-olah PDAM menaikkan harga. Padahal, duit subsidi dengan harga Rp 700 ribu dicabut, karena telah memenuhi cakupan 100 persen, bahwa warga sudah menjadi pelanggan PDAM,” ujar Ichwan.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.