Tolak Kenaikan Harga BBM Non Subsidi, Mahasiswa-Wagub Kalsel Adu Argumen

0

AKSI penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang diberlakukan pemerintah dan PT Pertamina kembali disuara para mahasiswa di Kalsel. Mereka yang tergabung dalam Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalsel dari lintas kampus kembali menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Kalsel, Banjarmasin, Kamis (12/7/2018).

MESKI hanya puluhan mahasiswa yang mengenakan jaket almamater, toh pengawalan ketat diberlakukan aparat kepolisian dari Polresta Banjarmasin dibackup Polda Kalsel. Mereka menyuarakan kenaikan harga BBM non subsidi sebagai permainan dari PT Pertamina.

“Untuk itu, kami minta pimpinan DPRD dan Gubernur Kalsel segera menyampaikan aksi protes ini ke pemerintah pusat,” kata Koordinator Forum BEM Kalsel, Hairul Nazmi, dalam orasinya sembari menunggu kedatangan para wakil rakyat menemui mereka.

Dia menegaskan penolakan terhadap kebijakan yang memberatkan masyarakat itu sudah banyak disuarakan. “Jadi, Pemprov dan DPRD Kalsel harus segera mengambil sikap,” cetus Hairul Nazmi.

Usai rapat paripurna DPRD Kalsel, Wakil Gubernur Rudy Resnawan, didampingi Ketua DPRD H Burhanuddin dan anggota DPRD asal Partai Demokrat, Yadi Ilhami menemui para pendemo.

Dengan duduk lesehan, Wagub Rudy Resnawan dan Ketua DPRD Kalsel H Burhanuddin berdialog dengan mahasiswa di bawah tangga pintu masuk utama ruang rapat paripurna.

Melky, salah satu jubir Forum BEM Kalsel pun mempertanyakan ketidakhadiran anggota dewan. Dia mencatat dari 55 anggota dewan di Rumah Banjar, hanya 39 orang yang hadir. “Apa mereka itu lagi liburan atau tugas di tempat lain,” cecar Melky.

Ketua DPRD Kalsel Burhanuddin pun menjelaskan ada tugas kedewaan dalam daerah yang dilakukan Komisi II DPRD.  “Untuk aspirasi adik-adik, sudah kami sampaikan dan meminta penjelasan dari Kementerian ESDM di Jakarta,” tegas politisi Partai Golkar ini.

Sedangkan, Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan mengaku tak bisa berbuat banyak atas kebijakan kenaikan harga BBM non subsidi yang merupakan domain pemerintah pusat. “Pasti ada alasan di balik kebijakan ini. Ini yang sedang kami cari,” ucap mantan Walikota Banjarbaru ini.

Dialog yang di bawah terik matahari sempat memanas. Adu argumen antara pendemo dengan pimpinan daerah terjadi. Bahkan, mahasiswa memaksa keduanya untuk menggelar dialog terbuka. Mereka menyodorkan surat pernyataan untuk diteken kedua pimpinan daerah ini. Mereka minta agar PT Pertamina dan pihak terkait segera dipanggil dalam rapat bersama dengan melibatkan mahasiswa. “Saya tidak mau menandatangani ini,” kata Rudy Resnawan.

Sempat terjadi perdebatan, namun sikap tegas Wagub Kalsel yang menolak meneken surat pernyataan, disambut aksi massa mahasiswa dengan memilih membubarkan diri.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.