Menggembirakan, Ekspor Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kalsel 5,01 Persen
VOLUME produk ekspor Kalimantan Selatan pada trilwulan II 2018 meningkat. Kondisi ini otomatis mendongkrak pertumbuhan ekonomi Banua yang sebelumnya hanya 4,50 persen naik menjadi 5,01 persen.
TERGEREKNYA produk jualan ke luar negeri itu juga didorong makin membaiknya harga serta adanya penambahan permintaan volume barang ekspor ke negara tujuan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kalsel, Birhasani kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (11/7/2018).
Dia menyebut sejumlah komoditas ekspor Kalsel ke berbagai negara Asia maupun Eropa yang dikirim melalui pelabuhan Trisakti Banjarmasin, tercatat pada periode Juni 2018 lalu sebanyak 12 item produk.
Birhasani memaparkan dari 12 barang ekspor tersebut masih didominasi jenis barecore (karet), batubara dan bijih zircon. Kemudian, charcoal (arang), daun gulinggang, natural rubber, palm acid, photocopy paper, plawood, rattan, veener dan wood pallet.
“Untuk ekspor barecore (jointed lumber) sejak 1-30 Juni 2018 ke China sebanyak 24.032 kilogram dengan devisa 14.320.10 Dollar AS,” katanya.
Begitupula, menurut Birhasani, dengan produk batubara dikirim ke Kamboja, China, Hongkong, India, Jepang, Korea, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Spanyol dengan volume di kisaran 700 ribu ton, dengan devisa yang didapat mencapai 374.908.705 Dollar AS.
“Adapun komoditas plywood kebanyakan diekspor ke negara maju seperti Australia, Kanada, Jerman, Hongkong, Inggris, dan Amerika Serikat. Total volume ekspor mencapai 978 ribu ton lebih, dengan devisa di kisaran 87 juta Dollar AS,” ucap Birhasani.
Masih menurut dia, impor yang diimpor ke Kalsel dari sejumlah negara berupa mesin-mesin, peralatan, dan bahan kimia campuran.(jejakrekam)