Foto : Iman Satria
AKSI demonstrasi yang dilakoni 10 mahasiswa tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banjarmasin berlangsung panas, Jumat (6/7/2018). Sempat terjadi adu mulut antara para pentolan demo dengan Kabag Persidangan Sekretariat DPRD Kalsel, Muhammad Zaini yang dikawal puluhan personil Polresta Banjarmasin.
GARA-gara tak ada satu pun anggota DPRD Kalsel yang menemui para pendemo, ancaman akan memboyong massa lebih besar disuarakan Akhmad Saini. Salah satu pentolan KAMMI Banjarmasin ini memastikan pada aksi lanjutan Senin (9/7/2018) mendatang, akan menurunkan massa lebih besar bukan hanya dari KAMMI Banjarmasin, tapi juga KAMMI Kalsel.
Akhmad Saini mendesak agar DPRD Kalsel segera menyampaikan aspirasi mahasiswa menolak kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, di tengah kelangkaan BBM subsidi di Kalsel.
Emosi para mahasiswa juga sempat tersulut, ketika hanya perwakilan yang diperbolehkan pihak kepolisian menyampaikan aspirasi. “Kami ini datang dengan 10 orang, masak hanya diizinkan dua orang,” kata Saini.
Suasana agak sedikit mereda, ketika Kabag Tata Usaha Sekretariat DPRD Kalsel Muhammad Zaini memastikan akan memfasilitasi para mahasiswa berdialog dengan anggota dewan, usai menuntaskan agenda kunjungan kerja ke luar daerah. “Memang, hari ini tak ada anggota DPRD Kalsel yang masuk kerja. Mereka keluar daerah, jadi kalau sudah masuk ngantor, kami akan agendakan dialog itu,” kata Zaini.
Mendapat jaminan itu, massa pun membubarkan diri setelah melakukan aksi mendorong empat buah sepeda motor dari dari depan Gedung Sultan Suriansyah, Jalan Brigjen Hasan Basry menuju Rumah Banjar di Jalan Lambung Mangkurat.(jejakrekam)