Tercatat di Rekor MURI, Formasi Tari Teratai Jukung Terbanyak di Sungai Martapura

0

FORMASI jukung yang mengapung di Sungai Martapura jadi pilihan Polda Kalsel dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-72, Minggu (1/7/2018). Tercatat, ada 330 jukung berbaris di kawasan Menara Pandang, Siring Piere Tendean untuk dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

SEBELUM atraksi formasi jukung yang dihiasi cat warna merah dan putih, sebagai wujud bendera Republik Indonesia, digelar jalan santai dan senam massal.

“Peringatan HUT Bhayangkara ke-72 tahun ini, sengaja saya kumpulkan 330 jukung yang dihias bendera merah putih. Saya berpikir kekhasan Kota Banjarmasin adalah perahu jukung yang biasanya dipakai acil-acil saat berjualan di Pasar Terapung di sini,” ucap Kapolda Brigjen Pol Rachmat Mulyana kepada wartawan, Minggu (1/7/2018).

Usai berkoordinasi dengan instansi terkait, akhirnya Polda Kalsel berhasil mempertunjukkan parade jukung yang panjang dan indah, tampak mengapung di atas Sungai Martapura. Formasi yang dibuat berbentuk tari teratai serta membentuk angka 72, melambangkan hari jadi korps Polri.

Formasi ini pun dicatat MURI. Apalagi, kegiatan itu baru pertama terlaksana di Kalsel, umumnya di Kalimantan. Menurut Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana, dalam momentum HUT Bhayangkara ke-72, tentu masih banyak kekurangan kinerja Polri dalam melayani dan mengayomi masyarakat.

“Lewat momentum ini, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Ke depan, Polri akan lebih baik lagi dengan dukungan TNI dan seluruh elemen masyarakat,” ucap mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.

Perwakilan MURI, Osmar Semesta Susilo mengungkapkan sesuatu yang bisa dicatat sebagai rekor harus memenuhi empat kriteria yakni ada inovasi teknologi, diukur, unik dan langka. “Namun, dalam even ini, kami mencatat adanya 330 jukung di atas Sungai Martapura. Bagi MURI, hal ini adalah pencatatan rekor MURI, bukan memecahkan rekor MURI,” kata Osmar.

Menurut dia, MURI tetap mengapresiasi dengan formasi jukung di atas sungai yang menjadi ikon Banjarmasin. Apalagi, selama ini, jukung merupakan moda transportasi yang dijadikan tempat berjualan oleh warga Banjarmasin. “Terpenting, dalam HUT Bhayangkara ke-72 telah membuktikan Polri begitu peduli dengan warisan kebudayaan lokal,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.