Semua Harta Ludes, Anak-Anak Pelambuan Gembira Dapat Perlengkapan Sekolah Baru

0

PERTENGAHAN Juli 2018 mendatang menjadi hari dimulianya aktivitas bersekolah bagi anak-anak di Indonesia, termasuk di Banjarmasin. Libur panjan yang dirasakan para anak-anak seakan makin merindukan dengan suasana di kelas dan sekolah.

SEPERTI diungkapkan Ahmad Zaky (10 tahun) dan lima anak lainnya. Meski mereka termasuk yang menjadi korban musibah kebakaran di Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Minggu (24/6/2018) lalu, toh ada secercah kegembiraan terpancar dari raut wajahnya.

Siswa kelas 5 SD itu mengakui harus kehilangan tempat tinggal beserta perlengkapan sekolah yang baru saja dibelikan orang tuanya. “Baju, tas, sepatu, sebarataan habis Ka ae (semua habis terbakar Kak),” ucapnya, sedikit gundah.

Kegundahan itu dijawab Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel yang menggandeng KSR Uniska Banjarmasin, KAMMI Komisariat UIN Antasari dan LPM Kinday. Tim bergerak menyambangi para korban pada Kamis (28/6/2018) tadi. ACT Kalsel membagikan tas baru kepada Zaky dan lima anak lainnya. Senyum dan tawa mereka pun seketika terlihat, begitu mendapat tas baru untuk bersekolah.

M Rahman (11 tahun), misalkan mengaku sangat senang dengan hadiah yang Ia dapatkan. “Senang banar dapat tas hanyar,” ujar Rahman yang baru saja lulus sekolah dasar ini saat ditanya tim ACT.

Selain tas sekolah, ACT Kalsel juga memberikan bantuan berupa beras, telur, minyak, gula, teh, kopi, air mineral dan pakaian layak pakai. Kedatangan tim ACT disambut baik Ketua RT 02, Prakarsa Takari. Pria 52 tahun ini terlihat sangat senang dan antusias. Dia bahkan tak menyangka begitu banyak orang baik yang mau membantu warganya yang sedang terkena musibah.

“Alhamdulillah kami berterima kasih, walaupun kami kada kenal lawan sampean tapi mau perhatian banar lawan kami,” ujarnya dengan logat khas Banjar.

Minggu (24/6/2018) malam mungkin menjadi malam yang panjang bagi warga di Kelurahan Pelambuan, tepatnya di Gang Purnawirawan RT 02, Jalan Sutoyo S, Banjarmasin. Menjelang tengah malam saat para warga terlelap dalam mimpi, tiba-tiba api berkobar begitu saja di tengah-tengah pemukiman mereka. Sebanyak tujuh rumah warga habis terbakar dan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Salah satu warga yang kehilangan rumah adalah Umi Astuti. Semua hartanya ludes dilalap api. Hanya menyisakan baju yang dia kenakan saat peristiwa itu terjadi. Wanita yang mengaku tidak memiliki sanak keluarga di Banjarmasin ini sangat senang dan bersyukur dengan banyaknya kebaikan yang ia terima. Bersama anaknya yang baru mendaftar di SMK Negeri 5 Banjarmasin, dia menerima langsung bantuan dari ACT Kalsel.

Marketing ACT Arda Kemal Pramayuda yang langsung turun ke lapangan menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan upaya untuk melaksanakan amanat sikap cepat dan tanggap yang telah menjadi tiang kokoh ACT sejak berdiri.  “Alhamdulillah banyak komunitas relawan yang mau bersinergi dengan ACT sehingga aksi bisa cepat terlaksana,” ucapnya.

Aksi tersebut rupanya cukup berkesan bagi para relawan yang terlibat. Salah satunya, Sarwani Abdan dari KAMMI Komisariat UIN Antasari Banjarmasin. Ia mengaku senang dapat ikut membantu ACT untuk menyalurkan bantuan. “Saya sangat tertarik mengikuti kegiatan ini, karena bisa membantu orang-orang yang membutuhkan,” tuturnya. Mahasiswa yang kerap disapa Abdan itu menyampaikan ke depan ingin mengajak teman-temannya untuk mengikuti aksi-aksi sosial seperti ini.

Korban yang kehilangan rumahnya, masih terpaksa harus tinggal di posko pengungsian sementara atas inisiasi rukun tetangga (RT) setempat. Terdapat dua posko yang didirikan, satu berlokasi di rumah ketua RT dan satunya berlokasi di rumah sekretaris RT.

Menurut Prakarsa, satu-satunya harapan para korban saat ini adalah bisa membangun kembali rumah mereka. “Ada harapan lebih suatu saat nanti bisa membangun rumah lagi, semoga ada jalannya,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.