Arjuna Plaza Riwayatmu Kini, Berubah Jadi Toko Helm dan Burung Parkit Australia

0

PERNAH berjaya di era 1980 hingga 1990-an, Arjuna Plaza menjadi pusat keramaian publik Banjarmasin saat hari libur, apalagi libur Lebaran Idul Fitri. Pusat hiburan malam seperti club disco Shinta, permainan ketangkasan dan kuliner khas Barat seperti Rama Steak sempat menjadi ikon Banjarmasin. Namun, makin memudar usai kerusuhan massal Jumat Kelabu, 23 Mei 1997 dan hadirnya pusat perbelanjaan modern di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

KINI, Arjuna Plaza yang berada di Jalan Lambung Mangkurat milik Yohanes Handoko alias Hanteng, seorang pengusaha kayu tetap bertahan. Namun, sekarang dikelola putranya, Bambang Suryanata. Memang, saat ini, Arjuna Plaza masih menghidupkan permainan ketangkasan seperti rumah biliar, namun untuk pusat bisnis telah berubah menjadi pertokoan.

Bambang Suryanata kini mengelola toko penjualan helm, pakan burung dan burung impor asal Australia dan negara lainnya, seperti parkit dan love bird. “Ya, memang tahun 80-an dan 80, Arjuna Plaza salah satu ikon Banjarmasin. Sekarang, sudah berubah. Tapi kami tetap mempertahankan kuliner khas seperti steak daging,” ucap Bambang Suryanata kepada jejakrekam.com, Minggu (1/7/2018) malam.

Sekarang, Bambang Suryanata pun mengelola toko penjualan helm serta burung impor seperti love bird dan parkit. Ditemani dua pegawainya, toko yang berada di lantai dasar Arjuna Plaza buka hingga malam hari. “Kalau penjualan helm, ya biasa-biasa saja. Seperti jualan burung, hanya para penghobi saja yang beli. Burung-burung ini kebanyakan dari Jakarta, dan diimpor dari Australia,”  katanya.

Dia pun menyebut harga burung yang dijual tergolong cukup mahal. Untuk parkit, dibanderol seharga Rp 650 ribu hingga Rp 750 ribu per ekor. Sedangkan, love bird dari termurah Rp 250 ribu hingga di atas Rp 1 juta. Namun, diakui Bambang Suryanata, berbeda dengan burung kicau yang dilombakan, burung parkit hanya menjadi burung hias. “Sedangkan, love bird memang dilombakan. Nah, kalau menang lomba, biasanya harga burung love bird bisa menembus puluhan juta,” ujar Bambang.

Bagaimana dengan omzet penjualan kedua jenis burung itu? Lagi-lagi Bambang Suryanata mengatakan hanya melengkapi jual, selain dirinya juga hobi memelihara burung. “Ya, tidak diukur berapa ekor tiap hari laku. Pendeknya, ada yang tertarik bisa membeli di sini. Namun, penjualan burung tidak sepaket dengan sangkarnya,” kata Bambang lagi.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/07/01/arjuna-plaza-riwayatmu-kini-berubah-jadi-toko-helm-dan-burung-parkit-australia/,arjuna plaza banjarmasin,pemilik arjuna plaza banjarmasin
Penulis Arpawi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.