Sasar Siswa PAUD hingga SMP, 200 Lebih Petugas Penyuntik Vaksin MR Disebar

0

SASARAN imunisasi Measles Rubella (MR) dan lainnya, lebih terfokus pada anak-anak  yang duduk di bangku sekolah meliputi PAUD, TK, SD hingga SMP pada September 2018. Saat ini, Pemkot Banjarmasin terus gencar menyosialisasikan rencana penyuntikan vaksin campak dan rubella demi mencegah anak agar terhindar dari penyakit yang disebabkan virus akut.

KEPALA Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Hj Anis Suroyo menargetkan sasaran imunisasi ini sekitar 176.209 jiwa di antaranya masyarakat dan sekolah di Banjarmasin yang meliputi PAUD, TK, SD dan SMP.  Meski diakui Anis, ada 38 ribu yang belum tercatat karena anak-anak yang putus dan anak jalanan yang belum ditemukan.

“Insya Allah, target dari pemerintah minimal sebanyak 90 persen pencapaian harus terealisasi. Mudah-mudahan dari dukungan lintas terkait sangat diperlukan, seperti kepala daerah selaku pemegang komitmen. Ini demi menyukseskan imunisasi di Banjarmasin menjadi kota yang sehat sebagai imunisasi terbanyak di Kalsel sekitar 16 persen dari sasaran,”  papar Anis Suroyo kepada wartawan, usai penandantangan komitmen imunisasi MR di Aula Kayuh Bambai Banjarmasin, Kamis (28/6/2018).

Dijelaskannya, untuk melacak anak-anak yang putus sekolah maupun anak jalanan yang belum terdata ini sudah dilakukan sejak Januari 2018 lalu.  “Kami juga telah menyusun micro planning untuk puskesmas yang memiliki daerah binaan seperti sekolah dan posyandu sebagai ujung tombak dalam mencari data,” papar Anis.

Menurut dia, dengan perencanan dari puskesmas itu, nantinya akan dikembangkan dan dikonfirmasi kembali ke Dinas Pendidikan Banjarmasin dan Kantor Kemenag Banjarmasin. “Apalagi di sekolah terdapat unit kesehatan sekolah (UKS) yang sangat berkaitan dengan Dinas Pendidikan, Kemenag dan Bagian Kesra di Banjarmasin,” ucapnya.

Untuk itu, Anis berharap adanya masukan data dari Dinas Pendidikan Banjarmasin yang memperkirakan ada 102 ribu siswa bersekolah di SD. Menurut Anis, data sementara yang diperoleh sudah 70 persen, sehingga tinggal dimutakhirkan kembali. “Pendeknya, semua data sasaran akan kita cocokkan kembali,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan ada sekitar 200 lebih petugas yang disebar ke puskesmas, apabila petugas puskesmas tidak mampu. Kata Anis, Dinas Kesehatan Banjarmasin juga bekerjasama dengan pihak sekolah, karena penyuntikan vaksin ini memerlukan penanganan yang khusus dari petugas.

“Beda dengan vaksin tetes, jauh lebih mudah. Memang, di Banjarmasin belum bisa dibilang ada kasus warga yang terkena penyakit campak dan rubella. Begitupula, data penderita cacat mental, kepala kecil dan kelainan jantung bawaan dari bayi atau anak, belum diketahui sebabnya, apakah mereka sudah divaksin atau belum,” ungkap Anis.

Demi mencegah agar kasus semacam itu terjadi di ibukota Kalsel ini, Anis memastikan petugas Dinas Kesehatan Banjarmasin akan mendatangi para orangtua untuk mengedukasi bahwa penyuntikan vaksin MR merupakan program wajib pemerintah yang diberikan secara gratis.(jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.