Seniman Madihin Kawakan Banjar Jhon Tralala Tutup Usia, Doa Bela Sungkawa Menggema

0

INNALILLAHI wa inna ilahi rojiun. Ucapan bela sungkawa dan doa-doa membanjiri media sosial atas kepergian seorang budayawan, komedian dan pemadihinan kawakan Kalimantan Selatan Jhon Tralala yang bernama asli H Yusran Efendi dalam usia 58 tahun. Almarhum menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (26/6/2018), sekitar pukul 15.30 Wita di Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Banjarmasin.

KETIKA mendengar almarhum meninggal dunia, keluarga dan kerabat dekat mengaku kaget. Sebab, sebelum dirawat dan tutup usia, Jhon Tralala sempat bersilaturahmi dengan para santri Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin Gambut yang dikelola almarhum KH Ahmad Bakeri, Selasa (26/6/2018) pagi.

Tiba-tiba usai bersilaturahmi dalam suasana lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah, tiba-tiba almarhum merasa tak enak badan. “Almarhum bapak memang belum sempat dirawat di RS Bhayangkara, karena sudah keburu dipanggil Yang Maha Kuasa,” cerita putra pertama almarhum, Hendra Hadiwijaya kepada jejakrekam.com, Selasa (26/6/2018).

Pria yang juga menggeluti seni tradisional Banjar, madihin ini mengakui bahwa sang ayah memang ada riwayat mengidap sakit jantung. “Itu sudah beberapa tahun lamanya,” kata Hendra.

Almarhum Jhon Tralala menghadap ke haribaan Allah SWT meninggalkan 4 orang anak. Saat ini, rumah duka di Komplek Perumahan Banua Anyar RT 19 Nomor 147, Kelurahan Banua Anyar, Banjarmasin timur dipenuhi para pelayat. Mereka juga menyampaikan bela sungkawa sekaligus mendoakan almarhum yang mendedikasikan hidup dalam seni tradisional Banjar.

Bahkan, dalam skala nasional, sosok Jhon Tralala dikenal sebagai pemadihinan yang tampil di setiap even, termasuk di hadapan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo.Belum lagi, even-even hiburan di level nasional dan internasional yang menghibur berkat kehadiran sosok Jhon Tralala.

Hendra mengungkapkan jenazah ayahnya rencananya akan dimakamkan pada Rabu (27/6/2018) di Pasar Arba Pamangkih, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. “Kami atas nama keluarga memohon maaf sebesar-besarnya jika almarhum ada kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. Kami memohon doa agar ayah kami mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT,” ucap Hendra.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.