Foto : Istimewa
SIKAP reaktif yang ditunjukkan Hubungan Masyarakat (Humas) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Siti Aisyah, menyikapi dugaan kecurangan dalam pemilihan rektor hingga melahirkan prasangka adanya politik uang, dipertanyakan Forum ULM Bersih.
KETUA Forum ULM Bersih, Wahyu Firman menilai ada kekeliruan bahkan tanda kutip seperti aneh ketika Humas ULM yang berbicara dalam kapasitas menanggapi hasil pemilihan rektor.
“Kalaupun persoalan menyangkut institusi, maka setahu saya seyogyanya langsung Rektor ULM yang mengklarifikasi. Tak elok, jika humas ULM yang berbicara dalam permasalahan Pilrek ULM. Sedangkan yang mengklarifikasi atau menyampaikan hak jawab adalah Ketua Senat ULM,” ucap Wahyu Firman melalui siaran pers diterima jejakrekam.com, Sabtu (23/6/2018).
Menurut dia, dalam kasus dugaan money politics dan gratifikasi karena menginal di salah satu hotel berbintang empat di Banjarmasin, justru dalam pemberitaan salah satu media terdapat fakta, jawaban dan pengakuan dari Syamsu, pengelola dana Islamic Development Bank (IDB) bahwa mereka memang menginap di Hotel Mercure Banjarmasin.
“Ini kiranya ujung pangkal masalah termasuk beredarnya WA manifest atau data oknum anggota Senat ULM yang menginap di hotel tersebut. Saya mewakili Forum ULM Bersih menyayangkan kinerja Humas ULM yang tidak kredibel menyikapi kirsuh Pilrek ULM. Hal ini justru memberi blunder terhadap lembaga kampus,” ucap Wahyu Firmansyah.
Dalam hal ini, masih menurut dia, sikap Humas ULM seolah-olah mendukung atau berpihak kepada salah satu calon rektor dalam menyikapi permasalahan ini. “Untuk itu, sekali lagi, kami dari Forum ULM Bersih mendesak Kapolda Kalsel, Kajati Kalsel, Ombudsman, KPK dan Irjendikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mengungkap fakta terhadap skandal Pilrek ULM 2018,” tandas Wahyu Firmansyah.(jejakrekam)