TPF PWI Pusat Sudah Kantongi Data Awal, Siap Terjun Investigasi ke Kalsel

0

DATA awal untuk mengusut kematian wartawan media online kemajuan rakyat, Muhammad Yusuf telah dikantongi Tim Pencari Fakta (TPF) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, dan akan disandingkan dan diolah dengan data, fakta dan petunjuk yang didapat di lapangan serta berbagai pihak.

REKOMENDASI dan kesimpulan yang dihasilkan TPF PWI Pusat dibantu PWI Kalimantan Selatan dipastikan akan objektif dalam mengurai kasus tewasnya M Yusuf di Lapas Kotabaru, meski sempat dirawat di RSUD Kotabaru, Minggu (10/6/2018) lalu.

“Data awal memang sudah dipegang TPF PWI Pusat yang dipimpin wartawan senior, Ilham Bintang dan kawan-kawan yang merupakan wartawan investigator. Sementara, keterlibatan PWI Kalsel dalam hal ini akan membantu dan sebagai penunjuk ketika tim ini turun ke Kalsel,” ucap Sekretaris PWI Kalsel, Yusni Hardi saat dikontak jejakrekam.com, Rabu (20/6/2018).

Dalam pertemuan di Kantor PWI Pusat, Gedung Dewan Pers Lantai IV, Jalan Kebon Sirih 34, Jakarta, Yusni mengungkapkan tim terlebih dulu menyusun skedul proses pencarian data dan fakta, serta pihak-pihak mana saja yang akan dimintai keterangan.

“Insya Allah, pada Jumat (22/6/2018), TPF PWI Pusat akan kembali rapat untuk menyusun rencana yang lebih mendetail. Sebab, pada hari ini, ada beberapa anggota TPF yang belum hadir,” tutur Yusni Hardi.

Menurut wartawan senior ini, untuk legalitas TPF akan dibuatkan surat keputusan (SK) dari PWI Pusat, selanjutnya akan turun ke Kalimantan Selatan, termasuk ke objek wilayah yang dimaksud yakni Kotabaru. “Jadi, ada beberapa pihak yang akan ditemui untuk dikorek keterangannya. Termasuk, ke keluarga korban serta pihak-pihak lain yang terlibat,” ucap Yusni.

Bagaimana jika nantinya TPF PWI Pusat akan mendapat intervensi atau intimidasi? Yusni menegaskan masalah itu juga telah dibahas, terutama untuk mengantisipasinya. Dia menegaskan pembentukan TPF PWI Pusat yang didampingi PWI Kalsel adalah untuk mengungkapkan fakta dan data yang sebenarnya atas kasus yang menimpa wartawan media online kemajuan rakyat, M Yusuf berawal dari sengketa pemberitaan hingga menjadi kasus tindak pidana pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.

“Yang pasti, TPF PWI Pusat ini menelusuri semua fakta dan data yang ada. Ini untuk menjawab pertanyaan publik terkait kasus yang menimpa almarhum M Yusuf,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua TPF PWI Pusat yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Ilham Bintang memastikan hasil investigasi yang dituangkan dalam bentuk rekomendasi itu dijaga objekvitasnya. Kasus yang menjerat M Yusuf ini berawal dari sebuah pengaduan atas berita yang ditulis wartawan tersebut dari sebuah perusahaan sawit, kemudian diusut Polres Kotabaru, hingga kasusnya dilimpahkan ke Kejari Kotabaru, dan ditahan di Lapas Kotabaru serta sempat diadili di Pengadilan Negeri Kotabaru. Begitu, M Yusuf dinyatakan meninggal dunia, kasus itu dihentikan dengan terbitnya surat ketetapan penghentian penuntutan (SKPP) dari Kejari Kotabaru.

Ilham Bintang juga mengatakan dalam pertemuan itu dibahas pemetaan pokok masalah, mencocokkan fakta temuan semua anggota, dan akan dikonfirmasi ke berbagai pihak. Terutama, sejak pengaduan dan pemeriksaan di Dewan Pers, kepolisian, kejaksaan, hingga kematian wartawan media online yang bersangkutan.

“TPF PWI Pusat akan mewancarai seluruh narasumber yang terkait dengan kasus ini secara independen. Dari seluruhnya akan ditarik kesimpulan untuk dibuat rekomendasi yang objektif,” tegas Ilham. Beberapa narasumber yang akan didatangi TPF berada di Jakarta, Banjarmasin, Kotabaru, serta beberapa nama pengusaha yang disebut-sebut terkait dalam kasus itu.

Sekadar diketahui, TPF PWI Pusat didampingi PWI Kalsel ini terdiri dari 9 personil yakni Ilham Bintang sebagai ketua, Marah Sakti Siregar (wakil ketua) dan sekretaris ditunjuk ahli pers, Wina Armada Sukardi. Sedangkan, anggota TPF terdiri dari Uni Lubis, Teguh Santosa, Firdaus, Zainal Helmie, Agus Sudibyo dan Gusti Rusdi Effendi yang merupakan tokoh pers Kalsel.(jejakrekam)

 

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.