Perebutan Wakil Parlemen Banjarmasin Sengit, PKS Tetap Berani Patok 10 Kursi

0

PERANG urat syaraf mulai dimainkan sejumlah parpol jelang laga Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 untuk memperebutkan kursi parlemen, khususnya di DPRD Banjarmasin. Sejumlah parpol pun tengah mematok target untuk merebut suara terbanyak demi meraih kursi maksimal dalam pertarungan 12 parpol peserta Pemilu di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

SEJAK memproklamirkan diri sebagai parpol debutan Pemilu 1999, berawal dari Partai Keadilan (PK) bisa menyabet satu kursi di DPRD Banjarmasin. Begitu berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2004, PKS naik kelas menjadi parpol papan atas di Banjarmasin, karena berhasil meraih lima kursi di lima daerah pemilihan (dapil), hingga mengutus kadernya di pucuk pimpinan, yakni Sirajuddin Habibi sebagai Wakil Ketua DPRD Banjarmasin.

Berselang lima berikutnya di Pemilu 2009, PKS mampu mempertahankan lima kursi di DPRD Banjarmasin, termasuk satu kursi pimpinan dewan yang diduduki Awan Subarkah. Namun, ketika Pemilu 2014, PKS harus kehilangan satu kursi, terkorting hanya empat kursi di DPRD Banjarmasin.

Lantas bagaimana dengan Pemilu 2019 yang tinggal hitungan bulan lagi digelar? Ketua DPD PKS Kota Banjarmasin Hendra mengakui perebutan kursi parlemen pada Pemilu 2019 sangat sengit, apalagi rata-rata dalam satu tempat pemungutan suara (TPS) hanya 223 pemilih. Perhitungannya, total pemilih sementara yang dirilis KPU Kota Banjarmasin adalah 419.874 orang dibagi 1.884 TPS, berarti ada sekitar 223 pemilih.

“Untuk menghadapi pertarungan di Pemilu 2019, kami tetap mengandalkan kader yang solid dan mesin politik yang aktif bergerak sepanjang tahun. Makanya, kami berani pasang target 9 hingga 10 kursi di DPRD Banjarmasin dalam Pemilu 2019 nanti,” cetus Hendra kepada jejakrekam.com, Senin (18/6/2018).

Dia mengaku dengan ketatnya persaingan 12 parpol baik lawas maupun anyar, tentu masing-masing sudah mengetahui jurus jitunya. Namun, Hendra tak menepis pengaruh figur usungan koalisi partai di Pilpres 2019 yang berbarengan dengan even pemilihan anggota legislatif (pileg), sangat berpengaruh terhadap elektabilitas parpol di daerah.

“Yang pasti, PKS selalu bergerak aktif. Kami selalu mengadakan kegiatan di ranting-ranting kami, seperti senam PKS, bakti sosial, bersih-bersih lingkungan, cek kesehatan dan lainnya. Kami juga terus memasyarakatkan jargon PKS berkhidmat untuk rakyat dan seruan ayo lebih baik yang terbukti disambut positif warga,” tutur Hendra.

Dia juga menginstruksikan agar seluruh kader PKS terus proaktif mendekati kantong-kantong suara yang ada di Banjarmasin. “Mereka tak boleh lengah dan kader harus selalu aktif dan hadir di tengah masyarakat,” tandas Hendra.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.