Hadapi Pemilu 2019, Bertarung dengan 11 Parpol, PPP Incar 10 Kursi DPRD Banjarmasin

0

SEJAK berfusi empat parpol berbasis Islam yakni Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Parmusi menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 5 Januari 1973, dalam sejarahnya menorehkan tinta emas. Bagaimana tidak, dari 17 provinsi di era Orde Baru, PPP menang mutlak di tiga provinsi, yakni Daerah Istimewa Aceh, DKI Jakarta, dan Provinsi Kalimantan Selatan pada Pemilu 1977.

BASIS massa yang mengakar di Kalsel, termasuk Banjarmasin membuat parpol berlambang Ka’bah ini terutama di era Rudy Ariffin yang menjadi Gubernur Kalsel melejit menjadi parpol besar. Bahkan, hasil Pemilu 2004, PPP meraih lima kursi di setiap daerah pemilihan (dapil), hingga mengantarkan Taufik Hidayat menjadi Ketua DPRD Banjarmasin. Namun, suara PPP akhirnya melorot pada Pemilu 2009, karena harus kehilangan satu kursi, hingga harus puas dengan empat kursi.

Belajar dari pengalaman Pemilu 2004, 2009 dan teranyar 2014, mampu mengembalikan satu kursi dari lima dapil di Banjarmasin diyakini akan bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi dalam menyongsong Pemilu 2019 mendatang.

“Ya, dalam menghadapi Pemilu 2019 mendatang, PPP Kota Banjarmasin sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Ini semua demi mengembalikan kejayaan PPP yang memiliki akar basis massa di Kalsel, khususnya di Banjarmasin,” ucap Sekretaris DPC PPP Kota Banjarmasin, Aman Fahriansyah kepada jejakrekam.com, Minggu (17/6/2018).

Menurut Aman, sesuai dengan target DPP PPP dalam menatap Pemilu 2019, target tiga besar nasional harus bisa diwujudkan seluruh jaringan parpol ini, termasuk di Banjarmasin. “Sekadar mengingatkan, pada Pemilu 2014 lalu, PPP di Banjarmasin sudah masuk empat besar, dan berhasil menempatkan saudara Arupah Arief duduk di kursi pimpinan dewan dengan lima kursi. Ini jelas harus ditingkatkan lagi di Pemilu 2019 nanti,” tuturnya.

Dari lima dapil yang ada di Banjarmasin, meskipun ada di dapil Banjarmasin Tengah terjadi pengurangan satu kursi, Aman Fahriansyah mengungkapkan target 10 kursi merupakan misi yang harus digapai PPP. Ketua Komisi I DPRD Banjarmasin ini mengatakan saat ini sudah mulai kepercayaan masyarakat terhadap PPP di Banjarmasin. “Rujukan kami tentu hasil Pemilu 2014 lalu, dengan menghitung titik lemah dan kekuatan PPP di Banjarmasin. Bagi kami, persaingan dengan 11 parpol yang ada sebagai peserta Pemilu 2019 sudah dipetakan,” cetus Ketua Fraksi PPP DPRD Banjarmasin.

Bagi Aman, target dua kali dari hasil Pemilu 2014 akan bisa terwujud jika garis komando dan koordinasi seluruh jaringan parpol dari level DPW PPP Kalsel, DPC PPP Banjarmasin hingga anak cabang dan ranting, benar-benar berjalan optimal dan makin tajam.

“Kami yakin akar rumput PPP yang ada di Banjarmasin tak akan ke lain hati. Bagaimana pun, PPP terbukti mampu keluar dari segala tantangan, dan teruji dari segala medan. Buktinya, sekarang, PPP dari hasil survei tetap menempatkan sebagai parpol besar di Indonesia,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.