Kepergian Ibu Dea Tinggalkan Banyak Kenangan bagi Banua

0

LUNA Leandra Yamila tak bisa menahan air matanya ketika melihat sang ibu, Rosdiawati Rudy Resnawan dimasukkan ke liang lahat di Tempat Pemakaman Umum Guntung Lua Banjarbaru, Jumat (8/6/2018).

ANAK bungsu ini tak kuasa melihat ibu tercintanya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Dia hanya bisa memeluk erat sang ayah, Rudy Resnawan, yang berada di sampingnya.

Tak hanya Luna, Tris Diya Resnawan, anak ketiga Rudy Resnawan, juga tak bisa menahan air matanya usai melepas sang ibu. Tris Diya menuturkan, almarhumah adalah seorang ibu yang penyayang terhadap keluarga.

Dia mengatakan, keluarga sudah ikhlas atas kepergian almarhumah. “Beliau sosok perempuan dan ibu yang penyayang, tak hanya kepada keluarganya, tapi juga kepada semua orang,” tutur Tris.

Diungkapkannya, sebelum berpulang, sang ibu sempat bernazar ketika penyakitnya sembuh, almarhumah ingin pulang ke kampung halaman di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. “Beliau adalah sosok perempuan spesial di keluarga kami,” ucapnya.

Air mata juga nampak menetes dari pelupuk mata Rudy ketika menyampaikan sambutan usai sang istri dimasukkan ke liang lahat. Rudy mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan kepada keluarganya.

Terutama kepada istri Gubernur Kalsel, Hj Raudhatul Jannah Sahbirin Noor yang selalu menemani almarhumah ketika sedang terbaring sakit. “Kepada semua pihak, kami mengucapkan terimakasih atas bantuannya dan memohon maaf jika almarhumah ada berbuat salah,” tuturnya.

Kepergian Dea boleh dikatakan di waktu yang terbaik. Betapa tidak, ia menghembuskan nafas terkahir di hari (malam) Jumat, hari terbaik dari semua hari. Kemudian di bulan Ramadhan yang merupakan bulan terbaik dari semua bulan. Dan terakhir di malam ganjil atau malam Lailatur Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Kepergian Dea di semua waktu terbaik ini juga diakui Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor. Kepergian yang sungguh dinantikan dan diharapkan semua umat Islam. Sahbirin nampak terus mendapingi Rudy sejak kedatangan di bandara sampai proses pemakaman.
“Iya luar biasa, di waktu yang paling baik. Kepada saudara dan pasangan kerja saya, Rudy Resnawan, semoga diberi ketabahan. Dan sang istri diberi kemudahan di alam kubur,” ucapnya.

Sahbirin menyebut, almarhumah adalah salah satu srikandinya Kalsel dalam pembangunan dan memperdayakan keluarga di Banua. “Saya atas nama pribadi, keluarga, Pemprov Kalsel mengucapkan duka cita yang mendalam berpulangnya almarhumah, dan semoga mendapat tempat yang layak di sisinya,” tutur Sahbirin.

Yang membekas di dirinya adalah keramahan dan kesopanan almarhumah. “Bahkan di detik-detik terakhir beliau, almarhumah masih mengingat pekerjaannya selaku Wakil TP PKK Kalsel. Kami merasa amat kehilangan,” ucap Sahbirin.

Gubernur juga mendoakan almarhumah mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT. “Kepada kelurga yang ditinggalkan, terus bersabar dan bersabar,” ucapnya.

Jenazah almarhumah Rosdiawati Resnawan tiba di Bandara Syamsudin Noor, dari Jakarta pada Pukul 10.57 Wita, jenazah istri Wakil Gunernur Kalsel ini, disambut pihak keluarga dan jajaran Pemprov Kalsel.

Sebelum dikebumikan, jenazah wanita kelahiran Pangkalan Bun, 10 Agustus 1973 ini, terlebih dahulu dishalatkan di Masjid Agung Almunawarah, Banjarbaru. Kepergian Dea meninggalkan banyak kenangan manis. Kebaikan dan keramahannya menjadi tinta emas selama ia hidup.(jejakrekam)

Penulis Sayyidil Ahmada
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.