Paripurna Hak Angket DPRD Banjar Tegang, Tiga Anggota Dewan Diancam, Lapor ke Polisi

0

RAPAT paripurna DPRD Banjar dengan agenda pembacaan hasi penyelidikan Pansus Hak Angket penyelidikan dugaan pelanggaran dalam mutasi dan promosi ASN di lingkungan Pemkab Banjar, sempat ricuh, Rabu (6/6/2018). Setelah pembacaan hasil penyelidikan itu selesai dalam rapat paripurna, ternyata tiga anggota DPRD Banjar diduga mendapat ancaman.

ANCAMAN itu disebut-sebut datang dari Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Haris Rifani seperti diungkap Ketua Pansus Hak Angket DPRD Banjar, Akhmad Rozani yang langsung melapor ke Satreskrim Polres Banjar, usai rapat paripurna.

Rapat paripurna pembacaan hasil penyelidikan Pansus Hak Angket DPRD Banjar memang berulang kali gagal, akibat tidak kourum. Namun, pada Rabu (6/6/2018), dapat dilaksanakan dan  berlangsung tegang. Rapat paripurna juga dihadiri Bupati Banjar H Khalilulrahman dan Ketua DPRD Banjar H Rusli.

Rapat kali ini berlangsung cukup tegang, sebab dalam laporan pansus ditemukan banyak dugaan pelanggaran dalam mutasi jabatan yang dilaksanakan pihak eksekutif. Bahkan juga dibeberkan sejumlah indikasi jual beli jabatan di dalamnya.

Seusai pembacaan laporan dari Pansus Hak Angket DPRD Banjar ini sempat terjadi ricuh dalam gedung wakil rakyat ini. Terkait hal itu,  Ketua Pansus Hak Angket DPRD Banjar, Akhmad Rozani mengatakan kericuhan itu terjadi akibat tiga anggota DPRD Banjar merasa mendapat ancaman langsung secara verbal dari Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banjar Haris Rifani.

Tiga anggota DPRD Banjar yang mendapat ancaman tersebut, yakni Khairuddin dari Partai Gerindra, Ismail Hasan dari Partai Demokrat dan dirinya sendiri (Akhmad Rozani) dari Partai Nasdem.

Terkait dengan ancaman tersebut, Akhmad Rozani didampingi Ismail Hasan melaporkannya ke Satreskrim Polres Banjar. Sebab, menurut Rozani, sebagai wakil rakyat yang menjalankan tugas di gedung DPRD sendiri secara nyata dan langsung mendapat ancaman.

“Kami melaporkan  ke polisi atas dugaan ancaman yang disampaikan. Laporan ada dua, satu secara pribadi dan secara kelembagaan, sebab kami sedang bertugas sebagai wakil rakyat yang mengawasi kinerja eksekutif terkait keadilan bagi aparatur sipil negara (ASN),” jelasnya.

Ketua Bappilu DPW Partai Nasdem Kalsel ini juga menyampaikan bentuk ancaman secara lisan yang disampaikan Kepala Dinas Parawisata Banjar tersebut berbunyi “Awas hati-hati kamu”

Terpisah, koleganya, Ismail Hasan yang juga anggota DPRD Banjar  merasa diancam oleh orang yang sama di ruang sidang DPRD seusai rapat paripurna. “Yang bersangkutan mendatangi saya dan menyampaikan kata- kata yang bernada ancaman. Ya, Pinandu aja kalo, awas kaina batamuan aja (kenal aja kalo? Awas nanti bertemuan saja),” ujar Ismail menirukan suara ancaman itu.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.