Bagaimana Muslim Bisa Menerapkan Taqwa Sepenuhnya

Oleh : Mulyaningsih, S.Pt

0

KEMBALI lagi warga digegerkan oleh kelakuan beberapa orang yang mencemari bulan nan suci ini. Minggu (3 Juni 2018) terjadi adegan tak sepantasnya. Adegan itu adalah perkelahian berdarah di kawasan Desa Pandai, Kelurahan Kandangan Barat, Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS). Kejadian tersebut memakan satu orang korban (meninggal dunia).

KORBAN tersebut bernama Usuf (warga Martapura) berprofesi sebagai pedagang mainan di Taman Palindangan, Kandangan. Perkelahian terjadi di Jalan Singakarsa, Kandangan Barat. Korban diduga telah dikeroyok empat orang. Untuk motif perkelahian masih didalami dan ditelusuri, namun identitas pelaku sudah diketahui kata Kasubbag Humas Polres HSS Iptu Ghandi Ranu.

Innalillahi, masih saja kejadian-kejadian tersebut muncul di bulan suci dan penuh berkah ini. Tak adakah niatan dalam diri agar bisa menjadi insan yang lebih baik, sesuai dengan sebutan di dalam Alquran? Umat terbaik, itulah yang harusnya kita kejar dan usahakan. Akankah kita terus-menerus terbelenggu dalam kubangan masalah yang sama?

Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Ada naluri, kebutuhan jasmani serta akal. Dan akal inilah yang menjadikannya berbeda dengan makhluk Allah yang lain. Manusia mampu membedakan mana yang halal-haram, baik-buruk sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Sehingga butuh dasar berpikir yang benar agar tak salah langkah. Serta perlu adanya tuntunan yang pasti (tidak berubah) sebagai rambu-rambunya.

Islam adalah agama yang sempurna, mengatur semua hal tentang manusia. Baik hubungan dengan Rabbnya, sesama manusia atau dirinya sendiri. Islam punya aturannya secara lengkap dan rinci. Ditambah lagi adanya penuntun yang bersifat pasti alias tidak akan pernah berubah walau zaman dan waktu berbeda. Dialah Alquran, yang menjadi rambu-rambu bagi kaum muslim untuk melakukan segala aktivitas dalam kehidupannya di dunia ini. Di dalamnya dijelaskan terkait dengan perintah dan larangan Allah SWT, pergaulan, pendidikan, ekonomi, bertetangga dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat al-Baqarah ayat 183

 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa,”

Pada terjemahan di atas sudah terpampang jelas tujuan dari puasa, bahkan umat sebelum Rasulullah juga telah melakukan hal yang sama. Jadi, seyogyanya puasa adalah ibadah yang dilakukan sejak jaman dahulu. Dan semestinya dengan melaksanakannya maka akan terbentuk pribadi-pribadi yang bertaqwa. Taqwa yang dimaksud adalah mampu melaksanakan segala apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Untuk mengetahui segala macam bentuk perintah-perintah Allah maka kita perlu tuntunan yang jelas dan terperinci serta perlu melakukan proses belajar. Tuntunan tersebut sudah secara jelas ada di dalam Alquran dan Al-hadist. Jika keduanya dipegang erat maka niscaya kita akan selamat baik di dunia maupun diakhirat.

Begitupula dengan kejadian diatas, sangat disayangkan sekali. Bulan yang penuh rahmat, ampunan serta obral pahala diwarnai oleh aktivitas-aktivitas yang jauh dari iman dan taqwa. Seharusnya kita mampu mengisi kegiatan sehari-hari dengan menambah jam ibadah. Yang sunnah akan dijalankan sebagaimana ibadah wajib. Karena memang di bulan Ramadhan ini, ibadah sunnah pahalanya seperti ibadah wajib. Sehingga sayang sekali jika kita melewatkannya.

Selain dengan berpuasa yang akan membentuk taqwa individu-individu muslim, kontrol dari masyarakat juga diperlukan. Wujud dari kontrol tersebut adalah amar ma’ruf nahi munkar. Saling mengingatkan dalam hal kebaikan serta menasehati jika ada yang melenceng dari perintah Allah. Dengan begitu maka akan terbentuk ketaqwaan yang hakiki.

Negara juga berperan penting dalam hal menjaga ketaqwaan individu. Dengan kekuasaannya maka negara mampu menerapkan sistem yang sesuai dengan Islam. Karena memang hanya dengan penerapan sistem Islam maka taqwa tersebut akan menancap kuat dalam sanubari individu-individu muslim. Sehingga segala bentuk tindak tanduknya akan sesuai dengan Islam.

Di bulan yang penuh rahmat ini, marilah kita sama-sama belajar agar menjadi insan yang digambarkan oleh Al Qur’an. Bersama untuk menggapai ridho dari Allah SWT. Karena itulah tujuan yang diinginkan semua kaum muslim. Semoga kemenangan akan segera kita raih kembali serta pembelajaran bulan Ramadhan ini mampu menjadi bekal untuk bulan-bulan berikutnya. Wallahu A’lam.(jejakrekam)

Penulis adalah IRT, Pemerhati Keluarga, Anak dan Remaja

Anggota Akademi Menulis Kreatif (AMK) Kalsel

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.