Himpun Dana Umat Islam Banjarmasin, Mahasiswa Palestina Sambangi Tiga Masjid

0

PENGHIMPUNAN dana untuk meringankan derita rakyat Palestina di tengah gempuran tentara pendudukan Israel, usai memindahkan ibukotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Aksi tentara zionis ini telah menelan korban 110 rakyat Palestina sejak 2014, telah memantik reaksi dunia, termasuk Indonesia.

SELAMA tiga hari di Banjarmasin, warga Palestina bernama Mohammed Almudallal Naima melakukan gerilya untuk menghimpun dana umat dari masjid ke masjid. Tercatat, ada tiga masjid didatangi Almudallal Naima, yakni Masjid Hasanuddim Majedi, Masjid Al Furqon di Komplek Bumi Mas dan Masjid Al Haaq di Banua Anyar.

Aksi penggalangan dana yang dilakukan Almudallal Naima yang tercatat merupakan mahasiswa program doktoral bidang manajemen bisnis University Technology Malaysia (UTM) Kuala Lumpur juga dibantu Lembaga Sadaqa Mulia Jakarta.

Di Masjid Hasanuddin Majedi di Jalan Brigjen H Hasan Basry, Bundaran Kayutangi, terhimpun dana jamaah mencapai Rp 135 juta lebih. Dana itu berasal dari para jamaah shalat Zuhur pada Rabu (30/5/2018), dengan empat donator masing-masing menyumbang Rp 20 jtua, disusul, serta donator lainnya dengan kisaran sumbangan Rp 1 juta hingga Rp 10 juta.

Ternyata, aksi mahasiswa Palestina menarik perhatian pihak Kantor Imigrasi Banjarmasin dan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalsel. Melalui Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Kalsel, Dody Karnida mengungkapkan telah memeriksa perlengkapan administrasi Mohammed Almudallal Naima selama berada di Banjarmasin.

“Almudallal Naima merupakan warga Palestina kelahiran Khan Younis pada 1984. Dia mengantongi paspor yang dikeluarkan di Ramallah, Palestina dan berstatus mahasiswa UTM Kuala Lumpur,” ucap Dody Karnida kepada jejakrekam.com, Jumat (1/6/2018).

Dari pemeriksaan paspor Almudallal diketahui warga Palestina ini sudah tiga kali melakukan aksi sosial yang disponsori Kelompok Sosial Internasional Aksi Cepat Tanggap (ACT) selama tiga hari dengan fasilitas bebas visa kunjungan.

“Yang bersangkutan memanfaatkan fasilitas BVK yagn diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang bebas visa kunjungan. Palestina merupakan negara urutan ke-108 dari 169 negara yang dibebaskan dari kewajiban visa di Indonesia,” tutur Dody.

Atas fakta itu, Dody menyatakan Almudallal Naima selama berkegiatan di Indonesia tidak bermasalah, terlebih lagi menghimpun dana umat Islam untuk membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina.

Sementara itu, Kepala Litbang dan Konsultan Ahli Lembaga Sadaqa Mulia Jakarta, Ustadz Rofiqi Ahmad mengucapkan terima kasih kepada warga Banjarmasin, khususnya umat Islam yang telah membantu penggalangan dana untuk Palestina. “Semoga segala amal ibadah yang diberikan dibalas Allah SWT dengan berlipat ganda,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.