Peraih Suara Tertinggi Sutarto Hadi, Zairin Noor dan Hadin Muhjad Membayangi

0

SEPERTI diprediksi, dalam rapat terbuka dan tertutup Senat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Panitia Pemilihan Rektor (Pilrek) ULM usai menggelar rapat senat terbuka penyampaian visi, misi, dan program kerja bakal calon (balon) Rektor ULM periode 2018-2022. Usai agenda itu, dilanjutkan dengan pemungutan suara (voting) para pemilik suara di Senat ULM untuk menyaring empat nama menjadi tiga calon Rektor ULM.

HASILNYA, seperti yang diperkirakan sejumlah kalangan bahwa Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi yang juga calon petahana memperoleh suara senat universitas dengan 31 suara. Dia dibuntuti Prof Dr Zairin Noor (Dekan Fakultas Kedokteran ULM) meraih 17 suara. Sisanya, guru besar Fakultas Hukum ULM, Prof Dr HM Hadin Muhjad dengan 9 suara dan hanya satu suara untuk Prof Dr Husaini.

Atas hasil itu, Prof H Sutarto Hadi, Prof Zairin Noor dan Prof H Hadin Muhjad resmi menjadi calon rektor ULM periode 2018-2022  dengan puncak pemilihan dalam sidang tertutup para pemilik suara dengan komposisi Senat ULM 65% dan dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) 35% suara yang rencananya diagendakan pada 20 Juli 2018 mendatang.

Peraih suara senat terbanyak, Sutarto Hadi bersyukur mayoritas senat mengapresiasi dan memilihnya. Ini dibuktikan dengan dukungan lebih dari setengah anggota senat ini menjadi modal Sutarto Hadi sebagai bahan pertimbangan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi untuk memilih sosok yang benar-benar didukung Senat Universitas.

“Wajar Senat Universitas menginginkan saya ini untuk melanjutkan keberhasilan terus membawa ULM menjadi perguruan tinggi yang terkemuka dan berdaya saing. Salah satunya dengan semakin memperkuat kajian lahan basah,” kata pakar pendidikan matematika ini saat ditemui wartawan, seusai rapat senat tertutup.

Jebolan Universitas Twente Belanda ini memaparkan apa yang menjadi asa civitas akademika merupakan harapan pribadi. Untuk itu, menurut dia, bersama-sama membangun kampus perjuangan untuk mencapai target peringkat 35 dalam empat tahun ke depan.

Belajar dari pengalaman Pilrek ULM 2014 lalu, Sutarto mengakui suara Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) sangat signifikan untuk menentukan siapa yang terpilih menjadi ULM 1. Apalagi, ketiga calon mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi rektor ULM.

Terpisah, Prof Dr Hadin Muhjad mengaku tidak patah arang meski hanya dipilih minoritas senat. Menurut dia, hasil penjaringan calon rektor bukan pemilihan rektor sesungguhnya. Apalagi, bagi Hadin Muhjad, pengalaman yang lalu tidak menutup kemungkinan ketiga calon bisa terpilih.

“Wajar, Prof Sutarto Hadi mendapatkan suara senat universitas terbanyak karena petahana rektor dan mendapatkan keistemewaan,” kata guru besar hukum administrasi ini.

Hadin mencontohkan di sektor pemerintahan, petahana ketika memasuki musim kampanye harus mundur dari jabatannya agar persaingan menjadi lebih fair. Sepatutnya, menurut Hadin, hal ini seharusnya juga diterapkan di pemilihan rektor.(jejakrekam)

 

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.