Kembangkan Ekonomi Berbasis Syariah, BI Gandeng Lembaga Islam

0

PERWAKILAN  Bank Indonesia  (BI) di Banjarmasin  berkomitmen pengembangan ekonomi syariah di Kalsel  dengan mengundang elemen agama seperti MUI, pesantren dan pelaku usaha yang berbasis Islam dalam seminar ekonomi dan bisnis potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk menjawab tantangan sumber pertumbuhan ekonomi baru Kalsel, di Kantor Perwakilan BI Banjarmasin , Rabu  (23/05/2018).

SEJAK  2011 hingga 2015, perekonomian Kalsel mengalami peningkatan hingga mencapai angka 7%.  tetapi,  pada triwulan pertama, 2016 menunjukkan penurunan dimana hanya mencapai 6%,” kata Kepala Biro Sarana Prasarana Perekonomian Daerah Pemprop Kalsel Zulkifli saat membuka acara seminar  di Kantor Perwakilan BI Banjarmasin.

Penurunan itu, lanjut Zulkifli, akibat anjloknya komoditas batu bara yang merupakan andalan Kalsel untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun demikian, sebut dia,  di triwulan terakhir memasuki 2017, perekonomian kalsel mengalami peningkatan kembali ketitik 7% , ini dikarenakan Pemprop Kalsel terus menggenjot investasi usaha kecil dan menengah serta usaha besar juga meningkatkan kamandirian masyarakat yang dikembangkan melalui lembaga perbankan syariah.

Ia pun merinci, mengapa mengembangkan usaha  melalui lembaga perbankan syariah, karena mayoritas penduduk Kalsel beragama Islam dan juga masyarakat Banua pedagang handal.
“Pengembangan ekonomi syariah dalam rangka pengembangan ekonomi baru, Pemprov Kalsel menilai sangat tepat dan mendukung, sehingga pembiayaan melalui kelembagaan syariah terus ditingkatkan.

Sementara itu, Perwakilan BI Banjarmasin melalui Kepala Divisi Perwakilan, Irwan mengatakan, melalui seminar ini  dapat memberikan pengalaman kepada kita agar dapat  mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalsel.  Dijelaskan Irwan , ekonomi dan keuangan syariah menjunjung tinggi prinsip dan nilai-nilai keadilan, kebersamaan, dan keseimbangan.

Nilai-nilai itu, lanjutnya, yang kemudian membentuk perilaku ekonomi dalam rangka memperkuat struktur ekonomi domestik seperti mendorong konsumsi terhadap bahan pokok hasil produksi lokal, penguatan basis produksi secara lebih merata, memperkuat basis konsumsi, anti spekulasi serta penyediaan fasilitas pendukung yang mendorong efisiensi dan daya saing nasional.

“Untuk itulah, pengembangan ekonomi syariah di Kalsel  menjadi sangat penting,” tegasnya. Saat ini, kata dia, ekonomi dan keuangan syariah di Kalsel terus berkembang, antara lain ditandai perkembangan berbagai lembaga keuangan Islam seperti perbankan syariah, takaful, koperasi syariah, dan pasar keuangan syariah, serta berbagai lembaga sosial Islam.

Bersama dengan itu, sebut Irwan, terjadi pula peningkatan minat masyarakat Kalsel  terhadap industri halal yang telah berkembang menjadi suatu gaya hidup. Hal tersebut mencakup sektor ekonomi syariah secara luas seperti makanan halal, fashion syariah, pengobatan,kosmetik, serta usaha  syariah.

“Dengan pengembangan yang dilakukan melalui kerja sama seluruh pihak, keberadaan sistem keuangan sosial ini dapat dikembangkan dan memberi manfaat yang maksimal bagi masyarakat Kalsel  secara luas,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asykin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.