Jual Produk Berkemasan Rusak, Tim Terpadu Tegur Giant Ekstra

0

TIM Terpadu Pengawasan Pangan selama Ramadhan 1439 Hijriyah menyita sejumlah makanan dan minuman berkemasan rusak. Sedikitnya, ada sembilan jenis produk atau merek makanan dan minuman kemasan yang disita dalam sidak Rabu (23/5/2018).

MAKANAN kemasan yang rusak ini, seperti biskuit dengan kaleng penyok. Kemudian, ada minuman susu yang kemasan kartonnya juga penyok.  Selain itu, tim juga menyita tiga merek produk yang izin edar dan registrasinya kedaluwarsa. Seperti kornet dan sarden.

Atas temuan ini, tim juga menegur manajemen swalayan di Jalan Achmad Yani Km 6,6 Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar tersebut.

Kepala Balai BPOM di Banjarmasin, Muhammad Guntur yang memimpin sidak tim terpadu ini mengatakan, kemasan yang rusak tidak boleh diperjualbelikan. Alasannya, kemasan yang rusak, meski hanya penyok akibat kekurang hati-hatian saat distribusi, bisa mempengaruhi isinya. Termasuk, memicu bakteri. “Khususnya di produk berprotein tinggi. Seperti susu,” kata Muhammad  Guntur kepada wartawan.

Ia mengatakan pihaknya sudah sering menyosialisasikan hal ini. Termasuk, tentang pengawasan produk yang izin edarnya kedaluwarsa agar tidak dijual lagi.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani yang tergabung di tim terpadu, meminta para penjual makanan dan minuman, termasuk manajemen toko modern bersikap jujur. Termasuk, tidak menjual dengan kemasan tidak layak. “Konsumen atau pembeli, mungkin tidak paham dengan hal ini. Padahal, cukup membahayakan,” ucap Birhasani.

Selain itu, dia juga berharap, manajemen memperhatikan kedaluwarsa produk. Jangan sampai, produk yang masa kedaluwarsa hampir habis, masih dijual.

Imbauan serupa juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel M Muslim. Menurutnya, tim akan terus melakukan pengawasan terhadap pangan yang dijual. “Antisipasi ini, demi kesehatan dan keselamatan konsumen atau masyarakat,”  ujarnya.

Menyikapi teguran dari tim ini, Manajer Giant Ekstra, Fachrur Rozy mengatakan, segera menindaklanjuti dengan memeriksa kembali semua produk yang mereka jual. “Kalau masih kami temukan produk yang kemasannya rusak, atau izin edarnya sudah tidak berlaku, akan kami kembalikan ke distributor,” ujarnya.

Selain Balai BPOM di Banjarmasin, Disdag dan Dinkes Kalsel, tim terpadu ini juga melibatkan kepolisian. Tim akan terus mengawasi penjualan pangan. Khususnya selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1439 Hijriyah/2018 Masehi nanti. Terutama, makanan dan minuman parsel yang penjualannya meningkat menjelang lebaran.(jejakrekam) 

 

Penulis Deden
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.