Minta Dukungan Komisi X DPR RI, Walikota Ingin Segera Miliki Museum Kota

0

REVOLUSI mental lewat memicu gemar membaca demi meningkatkan indeks literasi jadi bidikan Pemkot Banjarmasin bersama Perpustakaan Nasional RI. Safari gerakan nasional pembudayaan kegemaran membaca yang disebar di provinsi, kabupaten dan kota tahun 2018 juga menyentuh Kota Banjarmasin.

UNTUK mewujudkan implementasi revolusi mental melalui mobilisasi pengetahuan dan peningkatan indeks literasi di Aula Kayuh Baimbai, Selasa (22/5/2018), Pemkot Banjarmasin pun ingin menyulap rumah tua di Muara Kelayan untuk dijadkan Museum Kota.

Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengakui di usia kota yang telah mencapai 491 tahun, ibukota Provinsi Kalsel ini belum memiliki museum sendiri, padahal termasuk dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).  Hal ini diakui Ibnu Sina akan menjadi beban tersendiri bagi Banjarmasin tanpa memiliki museum.

“Sejarah sebuah kota itu harus dihimpun dalam bentuk perpustakaan dan juga museum. Jadi, sejarah kota tidak berserakan. Tentunya kita perlu mewujudkan adanya Museum Kota Banjarmasin,” ucap Walikota Ibnu Sina, usai bertemu Kepala Perpustakaan Nasional RI M Syarif Bando.

Dukungan dari anggota Komisi X DPR RI Hasnuryadi Sulaiman agar rumah bergaya arsitektur Banjar dan memiliki 700 artefak untuk dimuseumkan disambut hangat Ibnu Sina.

“Semestinya kawasan itu sudah digusur. Tapi, kami berkomitmen untuk mempertahankan yang seharusnya diruntuhkan untuk pembangunan siring, karena ada nilai sejarah yang harus dipertahankan,” kata Ibnu Sina.

Untuk menopang rencana itu, Ibnu Sina berharap agar Komisi X DPR RI untuk turut berpartisipasi dalam merealisasikan dengan memberikan bantuan dana DAK dalam membangun depo arsip.

Membahas masalah itu, anggota Komisi X DPR RI Hasnuryadi Sulaiman berencana akan bertemu langsung dengan Ibnu Sina terkait pembangunan museum tersebut. “Nanti kalau sudah ada tindaklanjutnya akan kami sampaikan,” kata Hasnur-sapaan akrabnya.

Mantan Ketua DPD Partai Golkar Kalsel ini mengatakan, sangat mendukung pemerintah kota untuk mewujudkan museum kota. “Secara pribadi dan juga anggota komisi, kami akan berusaha mewujudkan itu. Yang pasti, sudah ada tempatnya, tinggal mencari bagaimana caranya untuk mewujudkan bangunan secepatnya,” ucapnya.

Putra tokoh Banua almarhum H Abdussamad Sulaiman HB ini menyatakan, bahwa rumah tokoh masyarakat yang dimaksud merupakan tempat hunian keluarganya yakni Julak Haji Basirun.

“Beliau sudah almarhum dan saya mengetahui bahwa beliau sudah mengoleksi mulai masih muda. Jadi, artefak-artefak yang ada di rumah itu harus kita lestarikan,  supaya bisa diikuti oleh generasi kita selanjutnya,” imbuh Hasnur.(jejakrekam)

 

 

Penulis Arpawi
Editor DidI GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.