Peluang Besar Kembangkan Ekonomi Syariah di Kalsel

0

KANTOR Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menghelat Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia 2017, di Hotel Tree Park Banjarmasin, Senin (21/5/2018).

KEGIATAN yang membahas prospek dan tantangan perekonomian, baik secara global, nasional maupun regional ini, menghadirkan Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalsel Herawanto, perwakilan Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Wahyu Nugroho, serta Dosen FEB ULM Syahrituah Siregar sebagai pembicara.

Herawanto menyatakan, angka pertumbuhan ekonomi Kalsel di Triwulan I dinilai cukup baik berkat keberlanjutan kinerja ekspor batubara Tiongkok dan India yang cukup tinggi. Dengan capaian pertumbuhan angkanya 3,75 persen potensi ekonomi Kalsel dioptimalkan di sisi syariah.

Herawanto mengungkapkan, melangkahkan sinergitas antara Bank Indonesia dan Provinsi Kalsel tentunya perlu mendiskusikan dengan berbagai pihak terkait.

“Itu tentunya harus bicara dengan pihak-pihak terkait yang lebih jangka menengah panjang. Tetapi dalam pembicaraan itu tentunya ada hal-hal yang bisa dicapai dalam waktu dekat,” jelasnya.

Nah, hal itu lah yang sedang Herawanto godok dengan menyelenggarakan diskusi terkait dalam mengembangkan ekonomi dan syariah di Kalsel, baik itu dari masyarakat ekonomi syariah, MUI, kemudian perwakilan NU dan Muhammadiyah, pondok pesantren, termasuk akademisi dari ULM maupun UIN.

“Semua kita undang untuk membahas itu. Dari hasil diskusi tersebut menyepakati bahwa potensi pengembangan keuangan ekonomi dan syariah di Kalsel cukup tinggi, ini akan sayang jika kita lewatkan,” katanya.

Herwanto mengungkapkan salah satu sumber pertumbuhan Indonesia ke depan adalah ekonomi syariah, seperti UMKM dan digital ekonomi. “Syariah itu memang peluang untuk Kalsel yang mayoritas penduduknya muslim,” ujarnya.

Itu pun menurutnya tak lepas dari kondisi historis yang mengatakan bahwa cikal bakal perkembangan agama islam di Indonesia salah satu titik sentralnya adalah Kalsel, khususnya di Banjarmasin.

Selain itu, berkaitan bertepatan bulan ramadhan tahun ini mengalami peningkatan yang disediakan Bank Indonesia sebanyak Rp 2,7 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 2,4 triliun.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.