Sidak ke Pasar Sentra Antasari, Wakil Walikota Hermansyah Terkejut Harga Sembako Naik

0

WAKIL Walikota Hermansyah melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke Pasar  Sentra Antasari, Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin Tengah, Rabu (16/5/2018). Dalam sidaknya, Hermansyah meninjau sejumlah lorong dan sudut pasar. Dia pun menanyakan langsung ke pedagang pasar terkait harga bahan pokok jelang H-1 Ramadhan 1439 Hijriyah.

HERMANSYAH mengungkapkan, di hari terakhir jelang Ramadhan bersama Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Kota Banjarmasin melakukan pemantauan sekaligus melihat langsung harga di pasar.

“Yang kami temukan ada beberapa kenaikan harga. Terutama ayam, telur, kanji dan daging. Harga normalnya ayam sekitar Rp 30 ribu per kilogram tetapi setelah cek di lapangan mengalami kenaikan sebesar Rp 35 ribu,”  ucap Hermansyah, mengaku sedikit terkejut dengan kenaikan harga jelang Ramadhan kepada wartawan.

Mantan anggota DPRD Kalsel ini mengatakan kenaikan harga tersebut bukan hanya dialami di Banjarmasin maupun di Kalsel saja, tetapi juga terjadi di Pulau Jawa.

“Dari informasi pedagang, yang menyebabkan mahal ini karena pendistribusian dari Pulau Jawa yang terlebih dulu menaikkan harga. Informasi ini akan segera ditindaklanjuti. Mungkin besok akan digelar rapat untuk mengantisipasi kenaikan harga ayam, telur dan daging,” ujar Hermansyah.

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan kenaikan bahan pokok tentu mengganggu kebutuhan hidup masyarakat. Ia mengaku akan terus memantau fluktuasi harga, dengan harapan bahan pokok lainnya tetap dengan kisaran harga normal.

“Sebelumnya, kami sudah melakukan operasi pasar murah di lima kecamatan dalam menghadapi bulan Ramadhan sampai 6 Juni 2018, demi menjaga stabilitas harga,” katanya.

Hermansyah mengatakan, perlunya ada rumusan bersama dengan dinas terkait  serta berkoordinasi dengan provinsi. Sebab, menurut dia, dalam menghadapi bulan  Ramadhan ini,  Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menginginkan agar keperluan bahan pokok bagi masyarakat  tidak naik.

Sementara itu, Kepala Disperindag Banjarmasin Khairil Anwar juga mengiyakan. Ia menyebut penyebab mahalnya bahan pokok yang disampaikan para pedagang, karena distribusi dari Pulau Jawa yang terlebih dulu menaikkan harga. “Telur kebanyakan diambil dari  Pulau Jawa. Harganya sudah naik, makanya mendistribusikannya yang mahal. Padahal, kita bisa saja memasok dari kabupaten dan kota di Kalsel seperti Pelaihari dan Banjarbaru,” ujar Khairil Anwar.

Mengatasi hal itu, Khairil mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel karena menyangkut pendistribusian antar kabupaten dan kota. “Jadi, itu tugas provinsi untuk menyediakannya,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.