DPW LDII Kalsel Kecam Aksi Teror di Jawa Timur

0

DEWAN Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalsel mengecam keras terjadinya aksi bom di tempat ibadah di Surabaya yang dinilai bertentangan dengan nilai agama.

KETUA DPW LDII Kalsel Dedy Supriatna mengatakan, dalam menjaga ketertiban umat beragama diberbagai daerah dengan adanya insiden aksi teror bom di dua tempat berbeda di Jawa Timur.

“Tindakan radikalisme ini jauh dari nilai Islam yang menjunjung tinggi perdamaian, menghindari kekerasan dengan tindakan tidak berprikemanusiaan,” ujarnya.

Dedy mengungkapkan, Islam merupakan agama rahmatan lil alamin. Maka dari itu, dirinya mengajak umat Islam bersama-sama mewaspadai gerakan teroris. Apalagi aksi tersebut mengatasnamakan Islam yang dianggapnya jauh dari Islam yang sebenarnya.

Menurutnya, pengebomam yang terjadi di Surabaya ini ,tentunya menjadikan peringatan dalam mewaspadai paham radikalisme di Indonesia yang kini merambah luas. Sebab, jika tidak di antisipasi dapat membahayakan keutuhan NKRI.

Dedy berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran tentang bahayanya paham radikal yang mengakibatkan dengan mudahnya masyarakat terprovokasi atas aksi ini.

“Saya harap kasus ini bisa diusut tuntas oleh pihak yang berwenang, sebagai sikap keseriusan dalam menindak aksi terorisme di Indonesia yang berpotensi memecah belah bangsa,” ucapnya.

DPW LDII Kalsel mengeluarkan pernyataan sikap terkait pengebomam yang terjadi di Surabaya. LDII mengutuk segala bentuk teror apapun alasannya apalagi mengatasnamakan ISLAM.

Islam itu Rahmatan Lil Alamin membawa kedamaian, membawa petunjuk bagi kemaslahatan ummat bagaimana hidup rukun, damai dalam kebersamaan.

LDII menolak faham-faham radikal dan terorisme yang mengancam keutuhan NKRI. Faham-faham yang tidak mengakui negara kesatuan yang sangat majemuk ini dengan banyaknya ras, suku, agama maupun kulturnya.

LDII mengimbau kepada seluruh umat maupun masyarakat agar selalu waspada terhadap perbuatan maupun kegiatan di dalam lingkungan masyarakatnya yang berpotensi adanya tindakan radikal/terorisme hingga mengancam keutuhan NKRI dan ancaman bagi lingkungan sekitar.

Dalam konteks NKRI, maka sifat LDII dalam mengemban misinya, merupakan organisasi pembelajar (learning organisation), dimana dalam fungsi keormasannya akan melahirkan karya, kontribusi, dan komunikasi dalam mendukung NKRI tanpa memandang suku, agama, dan golongan.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.