Orasi di Jalan, Mahasiswa Cipayung Plus Desak UU Terorisme Disahkan

0

PULUHAN mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus bersama aktivis LSM dan Gerakan Pemuda Ansor-Banser, turun ke jalan. Mereka memadati perempatan Jalan Pangeran Samudera-Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin atau Bundaran Hotel A Banjarmasin, Senin (14/4/2018) malam.

MAHASISWA dan aktivis kepemudaan yang tergabung dalam Cipayung Plus yakni dari GMNI, IMM, KAMMI, GMKI, PMKRI, Hikmah Budi, dan Banser-GP Ansor melakukan orasi di jalan protokol Banjarmasin.

Mereka juga menyalakan lilin tanda duka cita dan berdoa atas para korban aksi terorisme yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, berturut-turut selama dua hari, Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018). Aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Rusunawa Wonocolo, hingga Mapolrestabes Surabaya, tak hanya warga sipil juga menyasar anggota kepolisian menjadi korban.

“Kami tak boleh diam untuk menyuarakan apa yang kini diderita saudara kami sebagai korban bom bunuh diri. Hal semacam ini, patut kita waspada dan berdoa jangan sampai terjadi di Banjarmasin,” kata Muhammad Ridho Akbar, koordinasi aksi damai Cipayung Plus ini.

Ridho juga mendesak agar UU Terorisme yang kini digodok pemerintah bersama DPR RI untuk segera disahkan, sehingga bisa menjadi acuan hukum dalam menindak para pelaku teror yang ingin menciptakan suasana horror di tengah masyarakat Indonesia.

“Kami mengecam segala macam bentuk aksi terorisme. Sebab, agama mana pun sangat tegas melarang aksi teror dengan bom bunuh diri. Tindakan semacam ini jelas tak menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan yang diusung agama dan budaya luhur di Indonesia,” imbuh Ridho.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.