Diwarnai Aksi Walk Out 8 PC, Teddy Suryana Terpilih Ketua PW GP Ansor Kalsel

0

KONFERENSI Wilayah (Konferwil) XIV Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan 2018 yang berlangsung di Wisma Sultan Adam, Martapura, masih menyisakan riak-riak protes. Ini setelah terpilihnya Teddy Suryana secara aklamasi menjadi Ketua PW GP Ansor Kalimantan Selatan masa khidmat 2018-2022.

PESTA demokrasi di organisasi badan otonom (banom) kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) ini dibuka Kasat Kornas Banser Alfa Isnaini, Sabtu (12/5/2018) di Gedung Mahligai Iqro, Martapura. Namun, puncak Konferwil GP Ansor Kalsel 2018 dengan agenda pemilihan ketua berlangsung di Wisma Sultan Adam.

Suasana pemilihan calon ketua pun berlangsung panas. Ini setelah, delapan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor bersama-sama memilih meninggalkan forum Konferwil GP Ansor Kalsel. Para pimpnan PC GP Ansor yang walk out adalah Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Tapin, Balangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong dan Kotabaru.

Mereka menuding pemilihan Ketua PW GP Ansor Kalsel ini penuh drama dan sarat ketidakberesan yang dilakukan oknum pengurus wilayah. Sumber jejakrekam.com, mengungkapkan permasalahan yang mengemuka dalam ajang Konferwil GP Ansor Kalsel adalah tidak transparannya proses akreditasi dari tim penilai PAC dari PW GP Ansor Kalsel.

“Proses ini cenderung menguntungkan salah satu calon. Bagaimana mungkin, pimpinan cabang yang selama bertahun-tahun aktif dalam kegiatan organisasi justru diamputasi hak pilihnya,” ucap sumber ini.

Masalah yang mengemuka dalam forum itu adalah tidak dilibatkannya tuan rumah di kepanitiaan penyelenggaraan Konferwil XIV PW GP Ansor, serta diduga adanya tebang pilih dalam penerbitan SK PAC yang menjadi peserta demi memenangkan salah satu kandidat.

Menjawab hal itu, Ketua GP Ansor Kalsel demisioner Harunur Rasyid mengakui proses akreditasi dalam pembenahan organisasi telah berjalan dengan bai. “Dalam aturan organisasi itu ada kewajiban yang harus dipenuhi masing-masing pengurus di semua tingkatan. Memang, cukup banyak PAC yang belum memenuhi kreteria sehingga tidak bisa menjadi peserta penuh,” tegas Harunur Rasyid kepada jejakrekam.com, Minggu (13/5/2018).

Namun, ia memastikan apa yang terjadi di Konferwil GP Ansor Kalsel akan bahan pelajaran berharga dalam pembenahan kepengurusan dari PW, PC, PAC hingga ranting.

“Saya sebagai ketua demisioner mengucapkan terima kasih kepada seluruh ketua PC, PAC dan kader Ansor-Banser se-Kalsel atas dukungan dan dedikasinya selama ini. Saya pribadi memohon maaf atas kesalahan yang diperbut baik disengaja maupun tidak,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Kalsel terpilih Teddy Suryana mengaku mengemban amanah organisasi sayap NU ini cukup berat. Terutama, menegakkan kembali ajaran Islam yang ahlusunnah wal jamaah (aswaja) sebagaimana cita-cita induk organisasi NU yang menjaga NKRI dan benteng ulama.

“Visi-misi ke depan adalah merajut kebersamaan dan merawat jaringan. Tentu saja, membangun relasi dengan semua pihak yang menguntungkan organisasi serta sinergitas dengan semua cabang GP Ansor se-Kalsel. Ini semua agar program berjalan dengan baik,” cetus Teddy Suryana.

Mantan Sekretaris GP Ansor Kalsel ini memastikan empat tahun ke depan akan dikembangkan program 3 re yakni restruksisasi atau pembenahan struktur dari cabang hingga ranting, rekonsolidasi dan reaktualisasi. “Program pemberdayaan untuk kemandirian ekonomi kader yang akan diwujudkan dalam empat tahun ke depan,” tandas Teddy Suryana.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.