Menjaga Nyawa Banjarmasin Berarti Merawat Kelestarian Sungainya

0

BANJARMASIN menjadikan sungai sebagai nadi utama kehidupan warga kota dalam melakukan aktivitas sehari-hari ini. Tentunya, ketergantungan warga terhadap sungai menjadi persoalan baru terhadap masalah lingkungan yang berkaitan dengan sampah.

KOMUNITAS KAKIKota Banjarmasin yang bergerak dalam penggalian pengetahuan perkotaan menghelat diskusi bersama Kepala Pusat Studi Pembangunan Pemukiman Perkotaan Ira Mentayani dan Subdit Dirjen Penelitian Kinerja Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Restu Yuliani serta stakeholder dalam sebuah wadah kolaborasi bagi warga Banjarmasin yang diberi nama “Nyawa Sungai” dengan tema “Sampah, Sungai dan Lingkungan.”

Kegiatan ini berlangsung 12-14 Mei 2018 di Siring Menara Pandang. Dalam Nyawa Sungai ini menampilkan pameran hasil eksperimen bersama warga, diskusi interaktif serta penampilan seni tradisional, tapak tilas sungai dan sejarah kota. Tak hanya itu, gelaran ini juga dihadiri Duta Besar Denmark Casper Klynge:untuk Indonesia pada Senin (14/5/2018) nanti.

Co Founder & Strategic Advisor KAKIKota Muhammad Syahreza mengungkapkan bahwa “Nyawa Sungai” merupakan platform wadah kolaborasi bersama Rujak Center for Urban Studies Jakarta untuk mengajak warga Banjarmasin guna mengeksplor pengetahuan kota.

“Hari ini di puncak festival kolaborasi “Nyawa Sungai” segala pengetahuannya kami kumpulkan dan menyebarkannya menjadi sebuah produk informasi yang bisa dipamerkan kepada warga Banjarmasin,” ujarnya.

Syahreza bersama KAKIKota Banjarmasin sepakat bahwa pengetahuan bukan diperuntukkan untuk kalangan mahasiswa, melainkan secara keseluruhan. “Contoh yang simple itu sejenis jukung. Tidak semua warga mengetahui bahwa Banjarmasin memiliki 11 jenis jukung dan juga menampilkan pengetahuan langka dari buku Erik Petersen untuk dipublikasikan kepada warga Banjarmasin,” ujarnya.

Terkait sungai yang menjadi bagian dari warga Banjarmasin, Syahreza menginginkan sungai bisa dianggap warga sebagai bagian dari hidupnya. “Jadi, sungai harus kita jaga dan dipelihara ke depan,” ucapnya.

Sementara itu, Subdit Dirjen Penelitian Kinerja Pengelolaan Sampah Kementerian LHK Restu Yuliani menegaskan masalah sampah bukan tugas utama dari Dinas Lingkungan Hidup, tetapi sinergi saling berkoordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, maupun komunitas masyarakat dalam mendukung keberadaan pengelolaan sampah. “Karena pengelolaan sampah ini, kalau tidak ada kerja bersama artinya tidak akan berhasil,” ujarnya.

Di tahun 2025, Restu Yuliani bercita-cita membawa Indonesia sebagai negara bersih sampah dimulai dari kebiasaan pola hidup. Hal itu bisa diterapkan dengan membuang sampah pada tempatnya mulai dari diri sendiri, anak sekolah dan masyarakat.

“Sampah itu jangan dimulai dari hilirnya saja, tetapi harus dari sumbernya yang harus mulai dipikirkan. Pengurangannya dari sumbernya dan nanti sampai hilirnya,” katanya.

Apakah bisa menargetkan bebas sampah di tahun 2025? Restu pun menjawab itu bisa terealisasi, dengan cara melakukan roadshow 3 bulan bersih sampah ke beberapa daerah dan melibatkan berbagai komponen, baik masyarakat maupun stakeholder terkait untuk melakukan gerakan secara massif bersih-bersih sampah.

“Itu bisa dimulai dari car free day dengan memungut sampah ataupun gerakan pungut sampah dengan anak pramuka. Artinya dalam pendidikan pun diperlukan pengelolaan sampai dari usia dini,” ujarnya.

Lebih lanjut Restu menjelaskan, keterlibatan itu bisa dimulai dari sekarang, dengan cara mengubah perilaku buruk, sehingga bisa meminimalisir sampah ketika dipembuangan terakhir. Kemudian, soal kebijakan strategis pengelolaan sampah sudah ada dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Tahun 2017.

“Sungai di Banjarmasin ini menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar. Tentu saja, masyarakat diberikan edukasi seperti komunitas kader-kader lingkungan memberikan semacam gerakan secara masif kepada masyarakat di bantaran sungai dalam menjaga kebersihan sungai,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.