Kader Fatayat NU Bisa Manfaatkan 30 Persen Keterwakilan Perempuan di Parpol

0

MASSA Nahdlatul Ulama (NU) yang dikenal dengan sebutan warga Nahdliyin kerap jadi sasaran politik. Terlebih lagi jelang elektoral baik pemilihan anggota legislatif (DPR dan DPRD), senator DPD RI, hingga pemilihan Presiden-Wakil Presiden RI pada Pemilu 2019.

KALIMANTAN Selatan termasuk dalam poros kekuatan ormas Islam terbesar di Indonesia. Apalagi, massa NU menyebar hampir merata hingga ke pelosok desa, meski berbasis di pondok-pondok pesantren.

Posisi strategis NU ini dalam kancah politik tak dipungkiri Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan Zainal Ilmi menjadi bidikan sejumlah partai politik (parpol) jelang Pemilu 2019.

“NU memang bukan organisasi partai politik, karena seluruh kadernya hampir menyebar ke semua parpol yang ada di Indonesia. Lagipula, NU juga tak melarang kadernya untuk terjun ke politik praktis. Namun, tak boleh membawa-bawa NU ke dalam politik,” cetus Wakil Ketua PWNU Kalsel, Zainal Ilmi usai membuka Konferwil Fatayat NU Kalimantan Selatan dan Hari Lahir Fatayat NU ke-68 di Hotel Biuti Banjarmasin, Kamis (10/5/2018).

Menurut Zainal Ilmi, dengan basis massa yang besar terutama dengan ketokohan para kiai, pesantren dan NU secara umumnya menjadi bidikan bagi parpol dalam kontestasi Pemilu 2019. “NU pun selalu memberi pendidikan politik bagi kader agar bisa menjadi pemimpin yang siap melayani umat. Namun, jangan sampai NU dijadikan alat politik untuk meraup suara. Silahkan kader masuk ke semua partai, tapi jangan sampai keaswajaan ditanggalkan,” kata pria yang juga Kepala Kantor Kemenag Banjarbaru ini.

Untuk itu, Zainal Ilm pun berharap agar kader Fatayat NU bisa memanfaatkan syarat 30% keterwakilan perempuan di partai politik untuk memperjuangkan nasib perempuan di tingkat parlemen.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mendukung bagi seluruh kader perempuan NU masuk ke berbagai lini di ranah politik. “Sebab, Fatayat NU menekankan pentingnya masyarakat menjadi pemilih yang cerdas. Memang, tak ada arahan bagi kader Fatayat NU bergabung ke parpol tertentu. Silakan masuk ke semua parpol,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.