Rosehan: Disahkan, Pengurus PWNU Kalsel Segera Dilantik dan Selamatkan Aset

0

HARAPAN besar kini tertumpu pada era duet H Abdul Haris Makkie-Berry Nahdian Furqon di posisi dewan tanfidziyah dalam memimpin Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel di bawah pengawasan jajaran pengurus dari syuriah, mustayar hingga a’wan masa khidmat 2018-2023.

APA saja? HM Rosehan Noor Bachri yang menduduki posisi A’wan PWNU Kalsel mengatakan dengan terbitnya surat keputusan (SK) PBNU bernomor  233/A.II.04/05/2018 tertanggal 4 Mei 2018, yang diteken Rais Aam KH Ma’ruf Amin, Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf serta Ketua Umum Said Aqil Siraj dan Sekjen Helmy Faishal Zaini, harus ditindaklanjuti dengan prosesi pelantikan pengurus PWNU Kalsel.

“Ibarat sebuah pernikahan dan perkawinan, maka SK PBNU itu menjadi bukti telah terjadi akad nikah. Nah, tinggal menunggu resepsi perkawinan atau kawinnya, yakni dengan melantik jajaran pengurus PWNU Kalsel masa khidmat 2018-2023. Sebab, cukup lama, PWNU Kalsel ini stagnan, sejak usainya Konferwil NU pada akhir Desember 2017 lalu,” ucap Rosehan Noor Bachri kepada jejakrekam.com, Minggu (6/5/2018) malam.

Menurut Rosehan, banyak tantangan ke depan yang harus dihadapi PWNU Kalsel dalam mengangkat marwah ormas Islam terbesar dan berpengaruh di Kalimantan Selatan itu. “Apalagi, dulu dikenal ada tiga Selatan yang menjadi basis NU, yakni Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan. Ini saatnya untuk mengembalikan kejayaan NU itu,” ujar anggota DPRD Kalsel ini.

Mantan Wakil Gubernur Kalsel ini juga mengingatkan agar aset-aset NU terutama di kawasan Jalan Hasanuddin HM yang merupakan sentra pergerakan awal ormas Islam harus dihidupkan kembali. Sebab, menurut Rosehan, ketika awal-awal NU berdiri di Kalsel, pusat aktivitas itu terepisentrum di kawasan Jalan Hasanuddin HM, ketika para tokoh dan pedagang dari Hulu Sungai berdagang atau berkunjung ke Banjarmasin, selalu menghimpun kegiatan di tempat itu.

“Sekarang aset itu seperti terbengkalai. Ini harus bisa dituntaskan kepengurusan NU Kalsel sekarang. Sedangkan, untuk aset NU di Jalan Achmad Yani Km 21,5 Gambut tetap menjadi pusat dakwah dan pendidikan NU, seperti yang telah dirintis era HM Syarbani Haira,” cetus mantan Ketua DPW PKB Kalsel..

Bagi Rosehan, kejayaan NU yang melegenda seperti zaman KH Idham Chalid dan penerusnya, Abdul Gani Majedi, ayah Wakil Bupati HSU Husairi Abdi, justru banyak kegiatan keumatan dan lainnya hidup di Kalimantan Selatan hingga berpengaruh di level nasional. “Hal ini harus bisa dikembalikan NU Kalsel sekarang,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan jika seluruh elemen NU Kalsel kompak dan tidak berkonflik di internal atau dalam istilah Banjar bacakut papadaan, maka semua marwah dan kejayaan ormas Islam ini akan bisa kembali. “Inilah mengapa harapan besar ini harus bisa dijawab kepengurusan NU Kalsel di era Abdul Haris Makkie dan Berry Nahdian Furqon,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.