Foto : Asyikin
DANREM 101/Antasari Kolonel inf Yudianto Putrajaya menyatakan, kekebalan bangsa penting untuk lebih diperkuat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah arus globalisasi sekarang ini.
“PADA masa kini, kehidupan sosial masyarakat kita sedang mengalami berbagai persoalan yang sangat potensial mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa seperti maraknya aksi terorisme, berkembangnya radikalisme, anarkisme, intoleransi, penyalahgunaan narkoba, pornografi dan seks bebas. Yang tidak kalah bahayanya adalah tren semakin sulit dibendungnya penyebaran hoax melalui media teknologi informasi yang sangat potensial mempengaruhi cara berpikir, bersikap dan bertindak masyarakat,” katanya.
Diungkapkannya, Korem 101/Antasari telah banyak melakukan berbagai kegiatan, baik pembangunan infrastruktur melalui program TMMD maupun bakti sosial di wilayah Kalimantan Selatan.
Terkait hal itu, katanya, warga kawasan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, mendirikan Kampung Army, yang bernuansa serba militer.
“TNI yang dimotori Babinsa membantu melakukan perbaikan fasilitas lingkungan dan memberikan penyuluhan-penyuluhan bagi warga. itu semua demi mewujudkan nilai luhur bangsa Indonesia dalam rangka meningkatkan kekebalan atau imunitas bangsa,” katanya.
Ditegaskannya, generasi bangsa harus bisa mempertahankan imunitas bangsa dan waspada terhadap hal-hal yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, misalnya mempertentangkan perbedaan. “Untuk imunitas bangsa, kita punya Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Imunitas itu sekarang sudah tergerus arus globalisasi yang mempersoalkan perbedaan ke arah memecah belah persatuan. Imunitas harus kita gelorakan kembali ke generasi muda,” bebernya.
Ia mengatakan, sinergitas dengan pemerintah daerah serta FKPD Kalsel, harus terus digelorakan, dengan tidak henti-hentinya menyuarakan perangi kebodohan, perangi kemiskinan, perangi keterbelakangan, cegah, antisipasi bahaya penyalahgunaan narkoba. “Dengan dengan semboyan Bergerak, yakni berjuang, gelorakan rakyat tertib itu baik,” pungkasnya.(jejakrekam)