Aklamasi, Abdul ‘Gharoe’ Latif Pimpin Federasi Arung Jeram Banjarmasin

0

OLAHRAGA arung jeram memang terbilang baru di Banjarmasin. Olahraga yang dikenal di dunia internasional dengan sebutan rafting merupakan aktivitas yang memadukan unsur petualangan (adventure), edukasi, olahraga dan rekreasi dengan mengarung alur sungai yang berjeram. Media pun bisa berupa perahu karet, dayung, kayak dan kano.

MESKI begitu, olahraga yang menonjolkan nyali dan kondisi fisik prima dalam aktivitas melewati rintangan ini ternyata cukup besar potensinya untuk digemari warga Kalimantan Selatan, khususnya  Banjarmasin.

Tak mengherankan, Abdul Latif yang akrab dipanggil Gharoe berbasis mantan mahasiswa pencinta alam dan penggila olahraga ekstrim serta pernah menjabat Sekretaris Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kalsel didaulat memimpin Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota Banjarmasin.

Dalam Musyawarah Kota FAJI Banjarmasin di Menara Pandang, Siring Tendean, Jalan Kapten Piere Tendean, Banjarmasin, Minggu (29/4/2018), Abdul ‘Gharoe’ Latif terpilih secara aklamasi menduduki posisi Ketua Umum FAJI Banjarmasin periode 2018-2022.

Acara musyawarah kota yang dihadiri Ketua Harian Pengurus Provinsi FAJI Kalsel, Israul Huda dan Wakil Ketu Pengurus Besar FAJI Korwil Kalimantan Sulawesi, Bandi Chairullah serta jajaran pengurus FAJI Kalsel, Abdul ‘Gharoe’ Latif diberi mandat untuk membesarkan cabang olahraga ini di Kota Seribu Sungai.

Para peserta musyawarah kota yang mayoritas berasal dari pegiat arung jeram dan pencinta alam di Banjarmasin satu suara memilih Gharoe. Mereka berharap agar Gharoe makin membumikan olahraga arung jeram. Apalagi, potensi olahraga yang mengandalkan adrenaline itu bisa menjadi olahraga populer di masyarakat urban.

“Memang, setelah terbentuknya FAJI Kota Banjarmasin, program pertama yang kami lakukan adalah sosialisasi dan memasyarakatkan olahraga arung jeram di Banjarmasin,” ucap Gharoe kepada jejakrekam.com, usai terpilih menjadi Ketua Umum FAJI Kota Banjarmasin.

Menurut dia, Banjarmasin dikenal dengan aliran sungainya bisa menjadi media untuk mengenalkan olahraga arung jeram. “Kondisi sungai Banjarmasin yang sebagian besar masih terawat, bisa menjadi wadah untuk mengasah kemampuan. Walaupun, sungai yang berarus deras atau jeram, nyaris tak ada di Banjarmasin,” ucap jebolan sarjana sosial FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.