Lini Belakang Bhayangkara Lemah, Barito Bangga Bisa Kalahkan Juara Bertahan

0

LAGA penebus kekalahan dari Bali United, seperti tersaji di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Sabtu (29/4/2018) malam, usai Barito Putera bisa membekuk tim unggulan, Bhayangkara FC. Dua gol diciptakan Douglas Ricardo Packer pada menit 15 dan 22, dan Paulo Sitanggang di menit 57. Sedangkan, gol balasan The Guardian-julukan tim tamu dicetak Herman Dzomafo di menit-menit akhir.

PELATIH Kepala Bhayangkara FC Simon McMenemy mengakui bertanding di hadapan ribuan Bartman-supporter fanatif Barito Putera selalu menyulitkan timnya. Apalagi, menurut dia, Barito Putera melakukan serangan efektif memanfaatkan kesalahan lini belakang tim yang dimiliki Mabes Polri. Terlebih lagi, Bhayangkara FC gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas.

“Nicola Komazec sedang beradaptasi di Liga 1 Indonesia, sebelumnya dia bermain di Liga Hongkong dengan bentuk permainan yang berbeda di babak kedua kami  mengganti formasi dan berhasil mencetak gol lagi,” kata pelatih berpaspor Inggris kepada awak media seusai pertandingan di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Sabtu (28/4/2018) malam.

Mantan pelatih timnas Filipina memaklumi ekspektasi tinggi sebagai juara bertahan. Namun, ia menganggap tahun ini persaingan juara semakin berat. Menurut dia, lawan-lawan Bhayangkara FC di Liga 1 telah mempelajari dan menganalisa pola permainan tim.

Diakui Simon, di musim lalu The Guardian sedikit dinaungi dewi fortuna sehingga bisa bermain cantik memenangkan pertanding ke pertandingan.

Sementara itu, pelatih Barito Putera Jaksen F Tiago dengan kemenangan versus Bhayangkara tidak ingin tim Laskar Antasari besar kepala. Meski diakui Jacksen, anak asuhnya menampilkan permainan terbaik dengan skill individu dan kerja sama tim yang semakin membaik .

“Semua pemain mempunyai potensi untuk mencetak gol. Itu pula yang diterapkan di Barito Putera, semua pemain bisa mencetak gol. Taktik ini membuat pemain lawan tidak bisa membaca permainan tim Laskar Antasari. Apalagi, hadirnya Juan Pablo Pino menambah kreativitas dan keleluasaan pelatih untuk menyusun formasi terbaik,” ayah Hugo Kasmir ini

Jacksen menilai bobolnya gawang Aditya Harlan di menit akhir dikarenakan kurangnya konsentrasi pemain menjelang pertandingan berakhir. Terlebih lagi, Barito Putera banyak dihuni pemain muda yang belum memiliki jam terbang tinggi di pertandingan-pertandingan besar.

Kapten tim Rizky Pora bersyukur dengan hasil positif yang diraih tim kebanggaan Banua. Apalagi tim yang dihadapi adalah juara bertahan dan target terus meraih poin di kandang tercapai.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.