Foto : Arpawi
DPW Partai Beringin Berkarya (Berkarya) Kalimantan Selatan tak ingin berpolemik terlalu lama menyikapi kekosongan kursi ketua wilayah, pasca ditinggalkan Abdul Latif. Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) non aktif yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus rasuah dan pencucian uang hasil rasuah proyek RSUD Damanhuri Barabai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
WAKIL Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel, Akhmad Fakhrizal Harudiansyah mengungkapkan saat ini telah memasuki tahapan pencalonan legislatif (caleg) Pemilu 2019, sehingga dibutuhkan pengisian ketua pelaksana tugas (plt).
Meski diakui Ical-sapaan akrab Fakhrizal Harudiansyah, sang Ketua Umum DPP Partai Berkarya Hutomo Mandala alias Tommy Soeharto masih mempertimbangkan jasa-jasa seorang Abdul Latif saat menakhodai Partai Berkarya Kalsel.
“Makanya, dalam koordinasi Yanti Lamando dalam masa pendaftaran faktual parpol dengan Abdul Latif di Rutan KPK, menghasilkan bahwa dalam surat tulisan beliau menyatakan telah menyerahkan semuanya kepada Yanti Lamando untuk mengambil keputusan,” ucap Ical kepada wartawan di Banjarmasin, Jumat (27/4/2018).
Terkait hal itu, Ical mengatakan seluruh DPD Partai Berkarya se-Kalsel juga telah menginstruksikan kepada Yanti Lamando berlatarbelakang Humpuss Group ni untuk mengarahkan ke DPP Partai Berkarya, dengan terpilihnya Priyo Budi Santoso sebagai sekretaris jenderal (sekjen).
“Dengan keluarnya surat dari Abdul Latif melihat kondisi internal DPW Partai Berkarya Kalsel, akhirnya beliau memberikan tugas kepada Yanti Lamando sebagai Plt Ketua DPW Partai Berkarya yang berlaku selama dua bulan,” papar Ical, sembari memperlihatkan surat tugas dari DPP Partai Berkarya.
Terkait hal itu, DPD se-Kalsel pun menginstruksikan kepada Yanti Lamando untuk mengarahkan ke DPP yang kebetulan Priyo Budi Santoso terpilih sebagai Sekjen Partai Berkarya. “Dengan adanya dikeluarkan surat dari Abdul Latif tersebut dan melihat kondisi internal DPW, maka beliau memberikan tugas tersebut kepada Yanti Lamando sebagai pelaksana tugas (Plt) DPW Partai Berkarya Kalsel yang berlaku selama dua bulan,” katanya.
Dengan penunjukan Yanti Lamando, diungkapkan Ical adalah untuk menyongsong agenda nasional rapat koordinasi nasional database se-Indonesia di Banjarmasin. “Jadi, dengan berlakunya masa tugas Plt Ketua DPW Partai Berkaya Kalsel yang cukup singkat, juga menyiapkan musyawarah wilayah luar biasa (muswilub) untuk memilih ketua definitif,” kata alumni FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini.
Menurut Ical, dalam proses pencalegan yang boleh meneken berkas pencalonan dan daftar caleg Partai Berkarya Kalsel adalah ketua definitif. “Ini mengapa saudara Yanti Lamando ditunjuk menjadi Plt Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel untuk dua agenda yakni muswilub dan rapat koordinasi nasional IT se-Indonesia di Banjarmasin,” tuturnya.
Lantas siapa yang akan menjadi calon ketua DPW Partai Berkarya dalam Muswilub 2018 ini? Ical menyebut sudah berkoordinasi dengan beberapa tokoh untuk mencari kandidat kuat. “Memang ada dua jenderal polisi yang ada di struktur DPW Partai Berkarya Kalsel. Keduanya pernah bertugas di Kalsel. Satu figur pernah menjadi Kapolresta Banjarmasin dan satunya lagi Wakapolda Kalsel. Yang pasti, dua jenderal polisi kita masukkan dalam daftar calon legislatif (caleg) untuk DPR RI dari dapil Kalsel,” ucap Ical.
Dalam kesempatan itu, Ical juga mengungkapkan surat yang diterbitkan DPP Partai Berkarya dengan menunjuk Yanti Lamando sebagai Plt Ketua DPW Berkarya Kalsel untuk melaksanakan konsolidasi internal dengan seluruh jajaran partai di daerah. “Ya, untuk penyelenggaraan rapat pimpinan wilayah yang akan diikuti seluruh pimpinan DPD Partai Berkarya se-Kalsel,,” ujarnya.
Termasuk, beber Ical, Yanti Lamando juga diamanatkan untuk mempersiapkan penjaringan bakal calon legislatif dengna melibatkan seluruh pengurus Partai Berkarya se-kaslel. “Tentu saja, mempersiapkan Rakornas IT Partai Berkarya yang diikuti Bidang IT Partai Berkarya seluruh Indonesia,” imbuhnya.(jejakrekam)