Berlaga Lagi, Antung Fatmawati Sebut Perebutan Kursi Senator Garisan Tangan

0

PERAIH suara keempat dalam pemilihan senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Pemilu 2014, Antung Fatmawati kembali ingin berlaga di Pemilu 2019 mendatang. Bermodal calon petahana, Antun Fatmawati menjadi satu-satunya perempuan yang menyerahkan dokumen syarat dukungan calon DPD RI ke KPUD Kalsel, Rabu (25/4/2018).

BERMODAL 2.373 KTP elektronik yang tersebar di 8 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, Antung Fatmawati yakin bisa kembali melenggang ke Gedung MPR/DPR/DPD RI di Senayan Jakarta.  Bagi Antung yang meraih 105.972 suara dalam Pemilu 2014 lalu, periode pertama untuk memperjuangkan Kalsel belum terasa cukup.

Meski saat ini, para petarung calon senator cukup banyak yang berdatangan dari kalangan politisi, mantan kepala daerah, hingga tokoh agama. “Semua orang berhak untuk mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI. Itu hak orang, tetapi kalau rezeki garisan tangan, itu Allah yang menentukan. Jadi kita tidak akan gentar. Tetap percaya diri,” tegas Antung Fatmawati, usai menyerahkan berkas ke KPUD Kalsel.

Ia menjelaskan dirinya sudah menyiapkan 7.000 KTP elektronik sebelum menginput data melalui SIPP. Karena, beber Antung, waktunya cuma seminggu,  apalagi sistemnya per desa bukan per kecamatan, sehingga membutuhkan waktu cukup lama.

“Dari 7.000 salinan dukungan itu, ternyata hanya ter-entry sebanyak 2.373 KTP elektronik. Sebetulnya ada sekitar 7 ribu KTP elektronik yang masuk. Namun, karena keterbatasan waktu persiapan dianggapnya mepet. Jadilah, hanya 8 kabupaten yang dihitung,” tuturnya.

Program apa yang ingin ditawarkan jika terpilih di periode kedua? Mantan politisi PBR ini, semua program yang diperjuangkannya sudah tercover seluruhnya di pusat.

“Periode pertama di DPD RI, fungsi senator hanya menyampaikan administrasi ke daerah. Sekarang dengan penguatan melalui UU MD3, DPD RI bisa ikut dalam mengeksekusi anggaran. Jadi, DPD RI tak lagi dipandang sebelah mata. Intinya, seluruh aspirasi warga Kalsel akan kita serap dan diperjuangkan ke pusat,” ucap Antung Fatmawati.

Mantan anggota DPRD Tabalong ini mengatakan perjuangan senator ke depan jauh lebih berat lagi. Apalagi, menurut dia, di Kalsel sendiri justru perhatian terhadap suku-suku asli belum optimal. “Mereka kalau tidak diperhatikan dan diperjuangkan, bisa terancam punah. Ini perlu bantuan semua pihak, meski seluruh aspirasi tak bisa diakomodir akibat keterbatasan anggaran,” paparnya.(jejakrekam)

 

 

Penulis Arpawi
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.