Adhariani: Persoalan di Kalsel Banyak Tidak Diakomodir Pemerintah Pusat

0

ADHARIANI kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI kedua kalinya di Kantor KPUD Kalsel, dengan menyerahkan syarat dukungan sebanyak 2.336 KTP elektronik dari delapan kabupaten/kota di Kalsel.

MENURUT Adhariani, seorang politisi tidak ada kata mati. Dengan artian, ketika melihat banyak persoalan Kalsel secara menyeluruh yang dianggapnya tidak banyak terakomodir di tingkat pusat, hal itu yang mendasari keinginannya untuk kembali menjadi calon anggota DPD RI.

“Banyak persoalan-persoalan kepentingan daerah yang tidak terakomodir oleh kawan-kawan DPR dan DPD yang belum diselesaikan di tingkat pusat. Apabila saya nanti punya kelemahan, maka akan diselesaikan melalui FGD dengan mengundang stakeholder di Kalsel, baik dosen dan siapapun yang berkepentingan terhadap kepentingan daerah,” katanya.

Bagi dia, di FGD bisa mendapatkan inventarisasi persoalan Kalsel. Jadi persoalan Kalsel itu, dikatakannya ada 10, dia pun bertanya, kira-kira berapa tahun anggaran selama lima tahun bisa diselesaikan?

“Selama ini amburadul dan tidak terukur. Sehingga dalam satu tahun misalnya saya di DPD, program dan persoalan apa yang bisa diselesaikan, sehingga terukur. Jangan hari ini tidak terukur, apa yang diperjuangkan?” ucapnya.

DPD RI, tegasnya, semestinya yang lebih didominankan adalah amandemen. Sehingga apabila hari ini diserahkan dengan DPR, tidak bisa diselesaikan.

“Kemarin, program legislasi tingkat nasional itu katakanlah 76, tetapi yang diselesaikan hanya 30. Artinya bahwa DPR tidak menyelesaikan persoalan-persoalan ditingkat undang-undang. Sehingga kita berharap, dengan diberikannya kewenangan yang penuh terhadap DPD, kewenangnya sedikit bagus. Jadi, persoalan daerah yang diwakili DPD itu bisa diperjuangkan ditingkat nasional,” jelasnya.

Adhariani berharap bisa terpilih menjadi anggota DPD RI mewakili Kalsel agar bisa berjuang di amandemen. “Jadi DPD itu dua kamar seperti di Amerika dengan senator-senatornya. Jadi sebuah undang-undang ketika disahkan, oleh DPR bisa diveto oleh DPD, dalam hal ini senator. Dan kita berharap sampai kesana,” ucapnya.

Ia tak khawatir dengan banyaknya calon untuk memperebutkan empat kursi di DPD RI. “Perebutan ini saya kira dari segi demokrasi sangat bagus. Nanti ke belakang itu, rakyat punya banyak pilihan, soal jadi atau tidaknya kan tergantung rakyat. Rakyat milih siapa? hanya saya berharap jangan ada kecurangan-kecurangan, kita main fair saja,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.