Kisah Abraham Ruef, Pangeran Korupsi yang Menguasai San Fransisco

Oleh : Reja Fahlevi

0

ABRAHAM Ruef, penyamar pentolan politik di San Fransisco pada perahalihan abad, adalah seorang penjahat sekaligus pemeras tua yang ganteng, yang seyogyagnya di masa kini dia akan dapat menyakinkan FBI bahwa ia adalah seoarang malaikait. Ia dilahirkan di San Fransisco pada 2 September 1864, anak dari seorang pemilik toko yang kaya.

DIA seorang yang rapi bertubuh kecil, rupawan, berpendidikan tinggi, dan seorang yang gila seni, musik dan kesusateraan. Tapi d isisi yang lain terdapat sesuatu yang paling menyedihkan dalam dirinya yakni wataknya yang bejad. Ia seharusnya akan berhasil sebagai politikus dan seharusnya tidak menjalani hukumana di penjara San Quentin.

Sementara banyak orang yang takluk oleh daya pikat Abe Ruef, ada juga yang paham akan permainanya, seperti Fremont Older, redaktur dari surat kabar “Bulletin”. Dengan tekad untuk mengeluarkan Ruef dari San Fransisco, Older memulai melancarkan perang suci yang sengit terhadapnya dan di dalam sebuah karikatur pada halaman depan surat kabarnya ia melukiskan penguasa politik itu sebagai seekor gurita bertangan banyak yang dikelilingi oleh koper-koper berisi uang suap.

Dari hari ke hari surat kabar “Bulletin” menyerang Ruef, mengutuknya dan kaki tangannya walikota Schmitz sebagai penjahat-penjahat yang seharusnya masuk penjara. Kemudian pada suatu malam begitu penerbit “Bulletin”, meninggalkan kantornya ia dihadang dan dipukul hingga tak sadarkan diri oleh seorang penjahat bersenjata pipa besi.

Karena penyerangan kejam itu tak memberi efek terhadap serangan-serangan anti-Ruef dari surat kabar “Bulletin”. Walikota Schmitz, seorang bekas pengantar Koran, mengadakan pertemuan dengan penjual-penjual Koran jalanan dan dengan bujukan yang beriba iba mengajak mereka memboikot “Bulletin”. Seketika itu juga Fremont Older berusaha mengatur distribusinya sendiri, tetapi penjahat-penjahat mencap pengantar-pengantar koran yang baru itu sebagai penghalang pemogokan buruh, memukuli mereka, membalikkan truk-truk mereka dan membakari surat kabar mereka.

Lalu Older mendapat akal – ia hendak menghajar Ruef dengan caranya sendiri. Dengan sedikit uang suap itu bisa berjalan, seperti menyisihkan $1000 bagi anak-anak koran yang mogok itu. Terhadap tipu muslihat demikian ini Ruef tidak bisa berbuat apa-apa.

Abraham Ruef ketika usia 18 tahun ia mendapat gelar sarjana hukum dan pada usia 22 tahun ia diakui sebagai pengacara. Ketika ia memasuki partai Republik, latar belakang hidupnya yang tiada cacad itu segara menarik perhatian dua orang dalam politik lokal, pemilik-pemilik bar Martin Kelly dan Phil Crimmins.

Sadar akan nilai pendidikan Ruef, pasangan penjahat itu menarik pengacara muda itu sebagai pesero dalam perusahaan mereka, yang mana berarti pesero dalam usaha pemerasan mereka. Pada waktu itu urusan-urusan kotapraja San Fransisco dikontrol oleh seorang walikota dan 18 orang anggota Dewan Pengawas. Kelly dan Crimmins mengauasai sebagian besar dewan pengawas ini.

Pada tahun 1901, Ruef menganggap dirinya sudah cukup kuat untuk memimpin perlawanan terhadap grup Kelly dan Crimmins pada konvensi Partai Republik yang akan datang. Tetapi usahanya gagal dan Ruef kehilangan tiket dalam partainya. Tetapi, Abraham Ruef masih jauh dari kata selesai, karena ia segera memasuki Union Labor Party yang masih bayi karena baru berdiri. Apalagi, para anggotanya yang suka memiliki pembelot terkemuka dari Partai Republik seperti dia dalam barisan mereka, memilihnya sebagai dewan pengurus partai.

Pemilihan walikota sedang berjalan dan sebagai calon partainya untuk walikota Ruef (yang telah bebas dalam partai) memilih pemusik Eugene Schmitz, seorang yang penurut dan berwajah tampan yang dapat dikuasai. Ruef menyusun pidato-pidato kampanye untuk Schmitz dan menyediakan $16.000 untuk biaya kampanye. Pada akhir penghitungan suara Eugene Schmitz dengan mudah mengalahkan kedua calon Republik dan Demokrat.

Secara resmi, Abe Ruef adalah semata-mata pengacara honorair pada kantor walikota. Secara tidak resmi ia adalah kepala pengumpul dan pembagai uang hasil pemerasan dan majikan dari walikota. Pada mulanya uang sogok itu masuknua perlahan karena Labor Party hanya mempunyai tiga orang anggota dalam Dewan Pengawas. Untunglah Schmitz sebagai walikota, mengepalai kepolisian dan pekerjaan umum, ini berarti terbuka kesempatan penerimaan uang sogok besar-besaran dalam pemberian izin-izin minuman keras, tambang dan pengeluaran izin bangunan.

Tidak memerlukan waktu yang lama buat pemilik-pemilik perusahaan untuk menghargai kebijaksanaan Abe Ruef dan mempertahankanya sebagai pengacara mereka dan memberi gaji yang tetap. Salah seorang dari orang bijaksana ini adalah pemilik penggalian logam biru yang telah membayar uang wajibnya kepada Ruef dan kemudian mengetahui bahwa walikota menggap logam biru adalah satu-satunya batu yang cocok untuk mengalas jalan-jalan kota.

Ruef adalah orang yang sibuk baik dalam mengatur pemasukkan uang suap, melakukan praktek legal dan juga menjual lisensi cerutu dan wiski serta mengawasi pemasukan uang pada rumah bejad di Chinatown, yang separoh merupakan miliknya. Chinatown terbukti menjadi tambang emas bagi Ruef karena perjudian dan pelacuran hidup subur di sana dan bisa terus subur demikian karena hany $9000 dibayar setiap bulan kepada Ruef.

Ketika pemilihan walikota tiba waktunya, Ruef memtuskan untuk mempertahankan Schmitz lagi sebagai calonnya. Surat-surat kabar segera mengutuk Ruef  sebagai orang jahat, penerima suap, pangeran korupsi. Namun pemilihnya menempatkan Schmitz kembali pada jabatanya. Tak lama sesudah pemilihan ini Ruef yang selalu mengintai-intai uang haram itu, menemukan suatu cara pemasukkan uang baru “restoran-restoran Prancis” yang terkenal jahatnya di San Fransisco.

Sesungguhnya di sana tak ada satu pun yang berbau Prancis. Sebenarnya maksud mereka hanyalah menyediakan kamar-kamar mewah untuk pelacuran tingkat atas, untuk menghibur tamu-tamu yang mereka  bawa ket empat itu. Setelah memutuskan untuk menggunakanya bagi kepentinganya sendiri. Ruef menunggu sampai salah seorang dari mereka mengulagi permohonan ijin minuman kerasnya dan waktu itu ia memberi tahukan kepada Schmitz agar memerintahkan hakim menolak permohonan itu. Karena ngeri dengan penolakan hakim ini, pemilik-pemilik restoran Perancis itu membentuk satu gabungan, kemudian sebagai orang-orang bijaksana mereka membayar Ruef sebagai pengacara mereka dengan pembayaran tetap $7000 setahun ditambah komisi-komisi. Pendeknya, ketika Abe Ruef muncul di depan dewan pengatur lisensi atas nama para langganan barunya, seluruh permintaan izin menjual minuman keras disetujui dengan segera.

Demonstrasi kekuasan Ruef atas kacung-kacung politkya inilah yang membuat wartawan Fremont Older menyerang Ruef dalam “Bulletin”. Dan itu baru berakhir ketia Older memutuskan untuk mempergunakan cara yang sama seperti yang dilakukan pemeras itu dengan memberi uang suap pada penjual-penjual koran itu untuk bertugas kembali.

Pada tahun 1905 kembali Walikota Schmitz harus mempertahurhkan jabatanya di tangan para pemilih. Sekali lagi, pers riuh mencelanya dan majikanya tetapi walikota boneka itu kembali lagi ke jabatannya. Dengan demikian, Abe Ruef telah menggenggam San Fransisco dalam telapak tangannya. Apa yang diperolehnya terdahulu sebagai uang sogok, dalam perbandingan kini tidak ada artinya. Hal ini  karena kini, ia mampu mengontrol Dewan Pengawas.

Ruef menguasai pengeluaran izin-izin istimewa kepada perusahaan umum, penerapan tarif tanah, air dan gas, dan pelaksanaan dengan keras setiap peraturan kota dan ordonansi. Dari empat promotor tinju di kota, Ruef mengumpulkan $18.000 dengan pengertian bahwa mereka harus dapat monopoli atas segala pertandingan yang diadakan tahun depan.

Pada waktu itu, segera setelah para pengawas kotapraja mengumumkan kenaikan tarif gas, Abe Ruef dijadikan pengacara pengusahaan gas dengan pembayaraan $1000 sebulan memberi pengawas itu $14.000 untuk dibagi-bagi di antara mereka. Lalu, ada maskapai pembangunan perumahaan yang mengharapkan akan menarik keuntungan kira-kira $5.000.000 dari pembangunan sebuah komplek perumahan di luar kota. Yang menjadi kesulitan ialah tidak adanya transport ke sana.

Tetapi ahli-ahli pembangunan itu orang-orang cerdik dan pengacara mereka mengupah Ruef dengan pembayaran tetap. Justru le bih murah dibanding dengan jumlah yang harus dikeluarkan. Pendeknya beberapa minggu kemudian setelah Ruef menerima tugas yang diberikan padanya itu, hingga Dewan Pengawas memerintahkan pembukaaan perhubungan trolly dari kota ke daerah pembangunan baru itu.

Ruef kemudian menerima pembayaran lain sebesar $125.000 untuk bertindak atas nama sebuah maskapai telpon untuk mendapatkan hak-hak istimewa. Untuk pekerjaan ini, para anggota pengawas membagi-bagi $62.000 di antara mereka. Pembayaran terbesar yang pernah diterima pemimpin politik itu adalah $200.000 (kira-kira $3.000.000 dalam zaman sekarang ini) hanya untuk mengatur izin penggantian sistem pengangkutan dari cable car ke trolly listrik..

Setelah menggagalkan boikot penjual koran yang hampir meruntuhkan “Bulletin” itu wartawan Older mengkhususkan diri dalam tugas untuk menghancurkan Ruef. Seorang jutawan, Rudolph Spreckles, telah menyediakan sejumlah besar uang untuk menyelidiki perdagangan dan metoda kerja Ruef keseluruhanya. Maka selama berbulan-bulan lamanya sejumlah mata-mata rahasia terus menerus mengamati Ruef.

Akhirnya, perangkap telah siap terpasang pada bulan Oktober 1906. Langkah pertama ialah membujuk Jaksa distrik William Langdon (orang yang diangkap Schmitz) untuk menepatkan salah sorang penyelidik Older, Frank Heeny dalam daftar gaji kotapraja, bekerja sebagai asisten jaksa. Ketika Ruef mendengar tentang usaha ini, kemudian ia memecat Langdon dan Schmitz mengangkat pengacara distrik lain untuk menggantikannya. Tetapi usaha ini gagal ketika Jaksa Agung Negara menempatkan Langdon kembali pada jabatannya.

Maka dibentuklah sebuah komisi untuk untuk memerisa administrasi Schmitz dan peranan Ruef di dalamnya. Satu surprise besar adalah keputusan dari beberapa orang anggota Dewan Pengawas untuk membuat pengakuan penuh dengan perjanjian diberikan kekebalan atau tuntutan. Masa kekuasaan Abe Ruef telah lampau, tetapi meskipun ia dihadapkan ke pengadilan, namun ia masih tidak mempercayai hal itu. Rumah salah seorang dari anggota Dewan Pengawas yang mengaku itu kemudian dibakar, bahkan penuntut umum Heeny ditembak di pengadilan.

Seorang penuntut umum lain mengambil alih pekerjaanya. Pengadilan berjalan terus sampai akhirnya Abe Ruef dibuktikan bersalah karena menerima suap dan melakukan pemerasan. Dia dihukum 14 tahun penjara di San Quentin. Schmitz juga dibuktikan bersalah pada satu pengadilan terpisah, tetapi hukumannya telah dibatalkan atas permohonan appelnya dan kemudian ia bekerja di Dewan Pengawas San Fransisco.

Setelah menjalani sebagian besar dari hukumannya Ruef dibebaskan dengan syarat. Dicabut haknya sebagai pengacara, Ruef kemudian berusaha dalam perdagangan spekulasi dalam benda-benda tak bergerak dengan modal besar hasil dan pekerjaanya untung-untungan ini tidak sukses, karena ketika ia meninggal tahun 1936 dengan kekayaan pasifnya jauh melampaui aktivanya.(jejakrekam)

Penulis adalah Akademisi FKIP Universitas Lambung Mangkurat

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi &Good Governance ULM

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.