PON 2024, Pemprov Kalsel Siapkan Dana Rp 3 Triliun 

1

KENDATI belum memperoleh kepastian sebagai tuan rumah pelaksana Pekan Olahraga Nasional  (PON) 2024, namun Pemprov  Kalsel optimis meraih titel tersebut. Untuk menopang persiapan sebagai tuan rumah, dan mengalahkan rival dari provinsi lain yakni Aceh-Sumatera dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Pemprov Kalsel sudah siap menggelontorkan anggaran mencapai Rp 3 triliun.

KEPALA  Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalsel, Zakly Aswan Heli mengatakan  kepastian sebagai tuan rumah pelaksana PON masih  menunggu keputusan pemenang dari 29 suara KONI se-Indonesia yang akan dilaksanakan pada 24 Mei 2018 mendatang.

“Siapa yang akan menjadi tuan rumah PON hasilnya akan disampaikan kepada Menpora hingga presiden untuk menetapkan daerah pemenang sebagai pelaksana kegiatan tersebut,” kata Zakly saat menggelar pertemuan dengan anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Kamis (19/4/2018).

Disinggung tentang anggaran yang fantastis tersebut, Zakly mengatakan rencananya  akan disisihkan atau ditabung mulai tahun 2019 sebesar Rp 700 miliar secara bertahap hingga 2024 mendatang. Dengan dana terkumpul mencapai Rp 3 triliun itu, nantinya akan digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana perhelatan akbar olahraga berskala nasional di Kalsel.

Sebagai langkah awal, dikatakan Zakly,  pihaknya fokus untuk menggarap sport center, khususnya stadion induk yang didalamnya memuat berbagai fasilitas olahraga yang dibutuhkan. Tetapi untuk pelaksanaanya masih dalam pembahasan, apakah melalui dinas pekerjaan umum atau lainnya.

Untuk stadion induk tersebut, Zakly memastikan ditarget rampung pada tahun 2021 seiring penyiapan yang akan ditindaklanjuti dengan melengkapi kebutuhan fasilitas sarana lainnya.

Namun demikian,  Pemprov Kalsel juga masih terus mengejar  sumber-sumber sokongan pihak lain baik lokal maupun pusat melalui sistem kerjasama, sehingga banyak hal yang masih harus dipertimbangkan berkenaan kebijakan yang akan ditempuh tanpa mengurangi hal lainnya. “Kalau kita hanya memperkirakan  saja untuk PON sekitar 3 triliun,” ujarnya menjawab pertanyaan salahsatu anggota Komisi IV, Iskandar Zulkarnaen.

Begitu pula lanjut Zakly, selain stadion induk yang baru nantinya juga akan melibatkan stadion yang sudah ada seperti stadion Lambung Mangkurat, 17 Mei, Demang Lehman dan hal lainnya.

Sementara itu, politisi Partai Golkar, Misri Syarkawi mengingatkan, bahwa sebagai tuan rumah, tentunya menjadi beban yang sangat berat. Karenanya pemerintah juga harus memikirkan selain kesiapan fasilitas, prestasi atlet serta bonus yang akan diberikan bagi para juara.

“Saat ini, kita hanya baru melihat satu fokus masalah yaitu kesiapan fasilitas. Untuk itu kontribusi kabupaten dan kota juga harus dilibatkan,  jika tidak maka akan terus jadi beban provinsi,” kata Misri.

Mantan wartawan ini mengingatkan jika ada janji-janji  dukungan pusat,  kadang kala tidak sesuai  dengan kenyataannya, sehingga daerah perlu  hati-hati.   “Kadang juga tuan rumah berambisi ingin meraih juara umum, tapi itu sulit. Namun paling tidak, masuk 10 besar  harus dipikirkan secara serius,” cetus Misri.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Fahriza
1 Komentar
  1. Ariansyah berkata

    Gagal SDH min ai jadi tuan rumah,,

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.