Akui Tambal Sulam, Tahun Ini Pemeliharaan Jalan Gubernur Syarkawi 2 Kilometer

0

KONDISI Jalan Gubernur Syarkawi atau ruas Simpang Handil Bakti (Simpang Serapat) menuju Jalan Achmad Yani Kilometer 17, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar sebagian memang terdapat lubang. Aktivitas peningkatan jalan yang hanya berpola tambal sulam tak dipungkiri Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Wilayah Kalsel II Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin, Muntaal Badrun.

MUNTAAL Badrun menjelaskan pada tahun 2016 hingga 2017 lalu, hanya dilakukan pemeliharaan rutin dengan pola tutup lubang atau tambal sulam.

“Jalan sepanjang 26 kilometer ini tadinya jalan provinsi, dan pada 23 April 3015 berdasarkan Kepmen PUPR Nomor 250/KPTS/M/2015 menjadi jalan nasional, dan baru saja dilakukan serah terima aset pada tahun 2018,” ujar Taal, sapaan akrab pejabat ini kepada jejakrekam.com, Selasa (10/4/2018).

Menurut dia, pada tahun 2018 sudah tersedia alokasi anggaran untuk meningkatkan poros jalan penghubung Kabupaten Batola dan Kabupaten Banjar tersebut. Bahkan, kata Taal, rekonstruksi sepanjang 2 kilometer dan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan pada 23 Maret 2018 yang lalu telah dilakukan kontrak

“Sebagaimana diamanahkan dalam kontrak kerja, ada beberapa tahapan pelaksanaan pekerjaan. Ya, dimulai dengan pengukuran bersama, tes tanah dasar kembali, pengujian material, dan lain sebagainya,” bebernya.

Kapan pekerjaan itu akan digarap? Taal menerangkan pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah tahapan yang diamahkan kontrak selesai. Ia memperkirakan, tahap pekerjaan fisik akan dilaksanakan pada pertengahan bulan April ini.

“Untuk pekerjaan awal dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dengan pathing (tutup lubang) dan pembersihan atau pemotongan rumput bahu jalan serta pembersihan jembatan,” ucapnya.

Taal pun mengimbau agar masyarakat atau pengguna jalan yang melintas di ruas tersebut untuk bersabar. Sebab, beber dia, perencanaan panjang sudah diusulkan untuk membuat ruas jalan itu nyaman bagi pengendera.

“Di tahun anggaran 2019 telah diusulkan penanganan rekonstruksi pada ruas tersebut dengan penanganan lebih panjang dari tahun anggaran 2018.  Kami minta masyarakat bersabar, terutama pengguna jalan angkutan berat agar muatannya disesuaikan dengan kelas jalan,” pungkas Taal.(jejakrekam)

 

 

Penulis Sayyidil Ahmada
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.